Meskipun serupa, ada perbedaan antara affidavit dan deklarasi. Sedangkan affidavit adalah pernyataan fakta tertulis yang menceritakan peristiwa sepanjang pengetahuan pemberi, deklarasi adalah penjelasan tertulis penggugat tentang tindakan yang dia lakukan terhadap tergugat. Baik affidavit maupun deklarasi diberikan pertimbangan yang tepat di pengadilan dan dapat digunakan untuk menggantikan kesaksian yang seharusnya diberikan secara langsung. Dalam hal surat pernyataan dan pernyataan, orang yang memberikan kesaksian harus bersumpah di bawah sumpah bahwa kesaksian itu benar.
Sebelum surat pernyataan dapat ditandatangani, seseorang harus bersumpah di bawah sumpah bahwa pernyataan itu benar. Akta tersebut juga harus diaktakan oleh notaris atau pejabat pengadilan yang berwenang untuk bersumpah. Orang yang memberikan affidavit disebut sebagai affiant. Affidavits diberikan secara sukarela dan tanpa pemeriksaan silang.
Selama diterima sebagai alat bukti di pengadilan, affidavit tidak boleh bertentangan dengan kesaksian yang diberikan oleh tergugat dalam keterangan sebelumnya. Jika affidavit membantah kesaksian affian sebelumnya, itu sama sekali dibuang. Sebuah affidavit ditulis dalam orang pertama yang kurang formal, tetapi ada format yang lebih disukai yang terdiri dari header, paragraf bernomor dan footer, yang berisi tanda tangan dari affiant. Sejak sumpah diambil, aturan sumpah palsu berlaku. Seseorang dari segala usia dapat membuat affidavit, selama mereka cukup kompeten untuk memahami sifat mengikat dari sebuah sumpah dan untuk membedakan kebenaran dari kepalsuan.
Seperti affidavit, pernyataan palsu dapat mengakibatkan tuduhan sumpah palsu, karena dokumen yang disumpah adalah benar. Satu perbedaan antara affidavit dan deklarasi, bagaimanapun, adalah bahwa deklarasi tidak perlu diaktakan. Deklarasi kadang-kadang digunakan sebagai pengganti affidavit karena alasan ini, biasanya ketika tujuannya adalah untuk mendapatkan keputusan pengadilan tentang mosi. Deklarasi diperlukan karena para pihak biasanya tidak diberi kesempatan untuk bersaksi secara lisan tentang fakta-fakta suatu kasus sebelum hakim memutuskan mosi. Mereka biasanya paling efektif bila didukung oleh deklarasi yang diberikan oleh orang lain.
Dalam hukum administrasi, pernyataan tertulis dan deklarasi sipil berguna dalam keadaan di mana seseorang tidak dapat hadir di pengadilan karena masalah seperti kesehatan atau berada di luar yurisdiksi. Mereka membantu mempercepat sistem peradilan ketika akan ada penundaan. Namun, dalam hukum pidana penggunaannya terbatas, karena terdakwa memiliki hak untuk menghadapkan saksi yang bersaksi melawan mereka. Dalam kasus ini, affidavit dianggap sebagai bukti yang rapuh. Seringkali, pengadilan pidana hanya menemukan affidavits yang dapat diterima sebagai metode pemakzulan kesaksian seorang saksi. Mereka tidak pernah dipandang sebagai bukti yang meyakinkan.