MSG, atau monosodium glutamat, adalah penambah rasa yang ditemukan di banyak makanan olahan umum dan makanan restoran untuk membantu rasa secara keseluruhan. Banyak orang dapat menjadi sensitif terhadap efek MSG, dan reaksi alergi terhadap MSG dapat berupa ruam dan iritasi kulit hingga depresi ringan atau penyakit mental lainnya. Efek kesehatan dari konsumsi MSG pada populasi tidak diketahui secara luas, mendorong beberapa peneliti untuk menyarankan agar orang menggunakan metode detoks sederhana untuk mengeluarkan MSG dari tubuh. Saran pengobatan terbaik untuk reaksi alergi terhadap MSG dan bahan kimia makanan lainnya adalah menghindari MSG secara bersamaan.
Monosodium glutamat adalah penambah rasa yang umum ditemukan di banyak makanan, dari sup kalengan hingga makanan beku, dan berasal dari bahan kimia glutamat tertentu. Karena MSG berbasis bahan kimia, banyak orang yang sensitif terhadap efek bahan kimia tersebut dapat mengalami gejala alergi, baik MSG yang dikonsumsi hanya sekali atau secara rutin. Gejala reaksi alergi terhadap MSG termasuk mengembangkan ruam kulit atau lecet, sakit kepala, gangguan mood dan lekas marah.
Menghindari makanan yang mengandung aditif MSG adalah pendekatan pengobatan terbaik untuk reaksi alergi, menurut dokter dan ahli gizi, karena membantu individu yang sensitif mencegah terjadinya alergi lebih lanjut. Menggunakan makanan atau obat anti-inflamasi dapat membantu dalam beberapa kasus, untuk membantu mengurangi peradangan yang terjadi di tubuh atau kulit. Seringkali sulit untuk mengenali respons alergi terhadap MSG, karena gejala seperti ruam dan depresi biasanya tidak dianggap sebagai gejala bahan tambahan makanan. Beberapa kritikus pengobatan MSG enggan mengatakan bahwa MSG dapat menyebabkan reaksi alergi, namun peneliti lain menunjukkan efek yang dipelajari seperti disfungsi neurologis dan sakit kepala.
Disarankan oleh dokter dan ahli gizi alami bahwa mereka yang sangat sensitif terhadap efek MSG menggunakan program detoks yang aman untuk membantu membersihkan tubuh dari bahan tambahan makanan. Kebanyakan dokter, bagaimanapun, cenderung percaya bahwa menghindari makanan yang mengandung aditif cukup untuk mencegah kejadian lebih lanjut. Makanan organik dilarang menggunakan MSG dan penambah rasa buatan, menjadikannya pilihan populer bagi individu yang sensitif terhadap bahan tersebut. Banyak orang yang mengalami reaksi alergi terhadap MSG cenderung memilih makan makanan organik, karena sebagian besar makanan olahan dapat mengandung aspek MSG tetapi tetap diberi label bebas MSG.