Apa Perawatan untuk Kandung Empedu Porselen?

Pasien dengan kondisi peradangan yang dikenal sebagai kantong empedu porselen berada pada peningkatan risiko untuk perkembangan kanker kandung empedu. Untuk alasan ini, penyakit ini harus diobati dengan operasi untuk mengangkat kantong empedu. Jenis operasi yang digunakan untuk pengangkatan dapat bervariasi berdasarkan presentasi klinis penyakit pasien.
Perawatan utama untuk kondisi ini adalah kolesistektomi, yaitu operasi yang dilakukan untuk mengeluarkan kantong empedu. Alasan mengapa pembedahan diperlukan pada pasien dengan kondisi ini adalah karena sering dikaitkan dengan kanker kandung empedu. Sebanyak sepertiga pasien yang didiagnosis dengan kandung empedu porselen memiliki kanker kandung empedu yang hidup berdampingan. Dua pertiga lainnya berada pada peningkatan risiko untuk mengembangkan kanker kandung empedu, dibandingkan dengan populasi umum.

Dalam kasus kantong empedu porselen, bagaimana operasi pengangkatan dilakukan tergantung pada pola penyakit yang ada. Kondisi ini diklasifikasikan berdasarkan penampilan kantong empedu pada ultrasound, teknik pencitraan yang menggunakan gelombang suara untuk mengungkapkan fitur struktur di dalam tubuh. Ultrasonografi adalah cara yang berguna untuk mendiagnosis kondisi ini karena dengan mudah mendeteksi pengapuran yang terletak di dinding kandung empedu. Tiga pola, tipe I-III, telah diidentifikasi berdasarkan karakteristik ultrasonografinya.

Kantong empedu porselen tipe II dan III dianggap sebagai tipe yang paling berbahaya. Pembedahan dini dianjurkan untuk pasien yang termasuk dalam dua kategori ini. Seringkali, kolesistektomi terbuka diperlukan. Artinya, ahli bedah yang melakukan operasi akan membuat sayatan 5-7 inci (sekitar 13-18 sentimeter), atau sayatan, di bagian atas perut di sisi kanan. Membuat sayatan besar memungkinkan ahli bedah untuk melihat kantong empedu lebih jelas, dan mengeluarkannya dengan lebih presisi.

Berbeda dengan tipe II dan II, kandung empedu porselen tipe I tidak terlalu parah dan terkadang dapat diobati dengan operasi yang kurang invasif. Seringkali kolesistektomi laparoskopi sudah cukup pada pasien ini. Dengan prosedur ini, tiga sayatan kecil dibuat di perut. Sebuah probe kamera dimasukkan melalui satu sayatan, dan instrumen bedah digunakan untuk mengakses kantong empedu melalui dua sayatan lainnya. Manfaat kolesistektomi laparoskopi adalah waktu pemulihan yang lebih singkat dan penurunan risiko perdarahan dan infeksi.

Kantung empedu porselen paling sering didiagnosis secara kebetulan. Dengan kata lain, studi pencitraan yang dilakukan untuk alasan lain mendeteksi kelainan. Teknik pencitraan seperti pemindaian tomografi komputer (CT) perut, rontgen perut, atau ultrasound perut dengan mudah menampilkan kantong empedu yang sakit. Kondisi ini disebut kantong empedu “porselen” karena adanya pengapuran di dindingnya. Seringkali kondisi berkembang dari peradangan kronis pada kantong empedu, seperti dari kolesistitis kronis.