Apa Perawatan untuk Gangguan Saraf Vagus?

Saraf vagus keduanya berasal dari batang otak, tetapi masing-masing kemudian berjalan di sisi leher ke tujuan seperti jantung dan usus. Saraf ini berperan dalam mengatur pernapasan, detak jantung, dan pencernaan. Pasien dengan gangguan saraf vagus mungkin memiliki berbagai gejala, termasuk tekanan darah rendah, irama jantung tidak teratur, kesulitan menelan dan masalah pencernaan. Perawatan seringkali terbatas pada mengurangi atau menghilangkan gejala melalui olahraga dan pengobatan jangka pendek atau jangka panjang, tetapi intervensi bedah mungkin diperlukan juga.

Latihan untuk gangguan saraf vagus biasanya melibatkan faring, area tenggorokan antara mulut dan laring. Pasien juga dapat diajari cara melatih langit-langit lunak, atau area di bagian atas mulut. Melalui kombinasi vokalisasi, teknik pernapasan dan gerakan, latihan dapat merangsang saraf vagus, sehingga mengurangi beberapa gejala.

Pasien dengan sinkop vasovagal biasanya mengalami pingsan ketika mengalami tekanan psikologis, yang mungkin dipicu oleh melihat pemandangan yang mengganggu atau mengalami kejutan emosional. Ini adalah salah satu gangguan saraf vagus yang mungkin mendapat manfaat dari obat-obatan. Dokter mungkin meresepkan obat untuk mengatur tekanan darah pasien atau antidepresan seperti sertraline atau paroxetine.

Gangguan saraf vagus juga termasuk gastroparesis, gangguan di mana perut tidak memiliki kontraksi otot yang cukup untuk memindahkan makanan di sepanjang usus dengan benar. Jika parah, mungkin perlu memasukkan selang makanan untuk memasukkan nutrisi ke dalam usus tanpa terlebih dahulu masuk ke perut. Jika pasien mengalami mual atau muntah, obat-obatan seperti ondansetron mungkin bermanfaat. Karena risiko signifikan yang terkait dengan obat-obatan seperti metoclopramide, yang digunakan untuk merangsang otot-otot perut, dokter biasanya mencadangkan opsi ini untuk kasus yang paling parah.

Solusi bedah untuk gangguan ini tergantung pada sifat gejala yang dialami pasien. Beberapa pasien dengan gastroparesis mungkin menjadi kandidat untuk staples perut atau operasi bypass perut. Jika gangguan tersebut mempengaruhi detak jantung atau ritme, mungkin perlu untuk menanamkan alat pacu jantung untuk mengatur fungsi jantung.

Meskipun banyak pasien dengan gangguan saraf vagus memerlukan sedikit atau tanpa pengobatan, gangguan tersebut dapat menimbulkan risiko yang signifikan. Misalnya, beberapa orang dapat memiliki gangguan saraf vagus di mana otak tidak pernah menerima sinyal yang memberitahukan bahwa individu tersebut lapar dan perlu makan. Tanpa sinyal lapar, pasien benar-benar bisa kelaparan; meskipun ini hampir tidak pernah terjadi, nutrisi pasien dapat terkena dampak negatif.