Fistula adalah saluran yang terbuka di antara dua bagian tubuh. Misalnya, beberapa fistula menghubungkan perut ke pembuluh darah atau arteri ke vena. Perawatan fistula yang paling umum seringkali tergantung pada tingkat keparahan masalahnya. Jika fistula kecil, mungkin akan menutup dengan sendirinya secara spontan, dan dokter hanya akan memantau situasi untuk memastikan bahwa itu tidak memburuk. Jika fistula parah, perawatan yang paling umum adalah prosedur pembedahan – seperti jahitan steton, fistulotomi, prosedur flap endorektal atau embolisasi kateter – dipasangkan dengan antibiotik untuk mencegah infeksi.
Prosedur jahitan steton adalah salah satu perawatan bedah umum untuk fistula. Dalam prosedur ini, tali bedah dilingkarkan melalui fistula. Ini memungkinkan fistula mengalir, sehingga nanah dan cairan lain tidak menumpuk di fistula dan menghambat penyembuhan. Prosedur steton bisa menjadi pengobatan lengkap untuk fistula, atau bisa menjadi cara untuk membersihkan fistula sebelum operasi.
Perawatan fistula bedah lainnya adalah fistulotomi. Dalam prosedur ini, saluran fistula diangkat, dan penghalang antara dua saluran yang terhubung dibangun kembali. Jika fistula besar, jaringan dari bagian tubuh lain mungkin dicangkokkan ke lubang fistula untuk menutupnya.
Prosedur flap endorektal adalah perawatan fistula yang umum untuk fistula lambung. Prosedur ini melibatkan penarikan jaringan sehat ke sisi internal fistula untuk menutupnya. Ini mencegah bahan dari sistem pencernaan menyebar ke aliran darah dan menyebabkan infeksi.
Fistula arteriovenosa, atau hubungan antara arteri dan vena, sering diobati dengan embolisasi kateter. Dalam prosedur ini, dokter menggunakan teknik pencitraan seperti sinar-X untuk mengarahkan kateter ke sisi fistula. Setelah kateter terpasang, stent kecil ditempatkan untuk mengalihkan aliran darah dan menutup fistula.
Dalam beberapa kasus, abses dapat berkembang di lokasi fistula, yang disebabkan oleh akumulasi nanah dan cairan lainnya. Hal ini dapat mempersulit perawatan fistula, karena abses biasanya perlu dikeringkan sebelum operasi. Antibiotik dan prosedur jahitan steton dapat membantu mencegah perkembangan abses.
Fistula dapat disebabkan oleh trauma, termasuk pembedahan. Operasi penurunan berat badan, seperti bypass lambung, memiliki kemungkinan menyebabkan fistula lambung. Infeksi atau peradangan kronis yang disebabkan oleh penyakit seperti penyakit Crohn juga dapat mengikis lapisan organ, menyebabkan fistula.
Perawatan fistula tidak selalu diperlukan, tetapi fistula harus terus dipantau karena bisa berbahaya. Fistula arteriovenosa dapat menyebabkan pembekuan darah dan gagal jantung. Fistula yang membuka usus dapat menyebabkan sepsis, infeksi berat yang dapat menyebabkan kematian jika tidak segera diobati.