Apa Perawatan Berbeda untuk Korban Luka Bakar?

Luka bakar yang disebabkan oleh kebakaran, paparan bahan kimia, sinar matahari, atau listrik seringkali memerlukan tingkat perawatan yang berbeda. Luka bakar biasanya terbagi dalam tiga kategori keparahan yang berbeda. Langkah-langkah pencegahan harus diambil sebelum mencoba mengobati luka bakar. Perawatan yang berbeda untuk korban luka bakar berkisar dari mengoleskan salep pada luka bakar ringan hingga perawatan darurat untuk kasus yang parah. Waktu penyembuhan untuk luka bakar bervariasi tergantung pada sejauh mana kondisinya.

Paparan air panas atau cairan lain, radiasi dari matahari, bahan kimia berbahaya, listrik yang salah, atau kebakaran rumah semuanya menyebabkan luka bakar ringan hingga parah. Cedera tersebut menyebabkan kerusakan kulit dan jaringan, sehingga membutuhkan perawatan medis segera. Tergantung pada luasnya luka bakar, komplikasi mungkin termasuk dehidrasi, cacat, dan infeksi.

Korban luka bakar kemungkinan besar menderita luka bakar tingkat pertama, kedua, atau ketiga. Luka bakar tingkat pertama melukai epidermis, atau lapisan luar kulit, dan menyebabkan kemerahan dan nyeri. Luka bakar tingkat dua mempengaruhi lapisan tengah kulit yang dikenal sebagai dermis. Lepuh, nyeri, dan kemerahan sering menunjukkan tanda-tanda luka bakar tingkat dua. Luka bakar tingkat tiga terbukti lebih serius karena tidak hanya merusak kedua lapisan kulit, tetapi juga otot, tendon, dan tulang.

Luka bakar yang lebih kecil dan ringan dapat diobati di rumah dengan krim atau salep luka bakar, tetapi sumber medis menyarankan untuk mengambil tindakan pencegahan ekstra. Upaya awal untuk merawat korban luka bakar tingkat pertama termasuk mengoleskan kompres dingin atau mengalirkan air dingin di tempat tersebut selama tidak lebih dari 10 menit. Acetaminophen dan ibuprofen juga untuk sementara meredakan rasa sakit dan peradangan akibat luka bakar. Pakar medis memperingatkan agar tidak menggunakan es, minyak, atau mentega karena dapat memperburuk luka bakar dan menyebabkan infeksi.

Mirip dengan perawatan luka bakar tingkat pertama, korban luka bakar tingkat kedua dapat mengalirkan air dingin atau mengoleskan kompres dingin ke kulit. Untuk mengurangi risiko pembengkakan dan nyeri yang serius, tinggikan kaki, tangan, atau lengan yang terbakar di atas jantung. Ibuprofen dan asetaminofen juga dapat dikonsumsi untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan akibat luka bakar tingkat dua. Untuk lepuh yang terbentuk, oleskan salep bacitracin pada kulit untuk mencegah infeksi. Setiap pakaian yang menempel pada kulit harus dilepas oleh petugas darurat.

Hal pertama yang harus dilakukan dalam merawat korban luka bakar tingkat tiga adalah menghubungi bantuan medis darurat. Sementara itu, seseorang dapat membantu dengan memeriksa pernapasan, sirkulasi, dan saluran napas korban untuk tanda-tanda menghirup asap atau keracunan karbon monoksida. Langkah-langkah lain yang harus diambil termasuk mengalirkan air dingin di atas area yang terbakar, meninggikan luka di atas jantung, dan menutupi area tersebut dengan kain bersih atau perban sampai orang tersebut tiba di rumah sakit.
Saat merawat korban luka bakar di rumah sakit, dokter fokus membersihkan area luka bakar. Mereka juga melakukan apa yang disebut debridement, yang melibatkan pengangkatan jaringan mati yang disebabkan oleh luka bakar. Cangkok kulit mungkin juga diperlukan untuk kerusakan serius. Dalam proses ini, dokter menjahit sepotong kulit dari pasien atau donor di atas bagian tubuh yang terbakar.

Menurut sumber, korban luka bakar yang parah berisiko terkena tetanus, sehingga dokter dapat memberikan suntikan tetanus. Hal ini sesuai jika korban belum mendapatkan booster tetanus selama lebih dari lima tahun. Pasien juga meminum obat pereda nyeri, antimikroba, dan antibiotik selama proses pemulihan untuk menghindari infeksi. Dengan perawatan yang tepat, luka bakar ringan biasanya sembuh dari beberapa hari hingga beberapa minggu. Luka bakar yang parah dapat memakan waktu beberapa minggu atau bulan dan terkadang memerlukan operasi plastik serta terapi fisik untuk mendapatkan kembali kekuatan otot atau anggota tubuh.