Ekonomi mikro adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari cara bisnis individu melakukan urusan mereka dalam kaitannya dengan pengelolaan dan alokasi keuangan. Monopoli mengacu pada situasi di mana satu bisnis telah memojokkan pasar dengan mengesampingkan bisnis lain. Peran monopoli dalam ekonomi mikro adalah fakta bahwa monopoli mempengaruhi cara di mana bisnis individu dapat secara efektif menjalankan bisnis dan urusan keuangan mereka.
Salah satu peran monopoli dalam ekonomi mikro adalah pengaruhnya terhadap penetapan harga barang dan jasa. Perusahaan yang memiliki monopoli atas pasar tertentu dapat menetapkan harga barang dan jasa di pasar tersebut. Misalnya, di beberapa negara di mana beberapa perusahaan yang didukung pemerintah memiliki monopoli atas utilitas dan layanan tertentu seperti gas dan listrik, perusahaan tersebut dapat menetapkan harga untuk penggunaan dan konsumsi layanan ini. Di pasar tanpa monopoli, persaingan akan menghasilkan lebih banyak variasi dan akan berfungsi sebagai alat yang efektif untuk pengaturan harga.
Peran lain dari monopoli dalam ekonomi mikro adalah kenyataan bahwa monopoli berfungsi sebagai penghalang bagi masuknya bisnis baru ke dalam sektor pasar. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa monopolis memiliki tujuan untuk melindungi kepentingan mereka di pasar. Kepentingan yang dipertimbangkan bervariasi, dan mereka mencakup keinginan untuk mempertahankan kekuatan yang dimiliki monopolis di pasar atau keinginan untuk mempertahankan tingkat keuntungan yang tinggi saat ini. Keuntungan tinggi seperti itu pasti akan turun jika persaingan diperkenalkan ke pasar.
Hambatan-hambatan ini mungkin bersifat struktural, artinya merupakan konsekuensi dari kesenjangan yang lebar dalam biaya produksi. Hambatan mungkin strategis, atau mungkin undang-undang. Hambatan hukum yang menciptakan monopoli adalah hambatan yang tercipta karena akibat hukum. Pengaruh monopoli dalam ekonomi mikro ditingkatkan dengan konsep ekonomi mikro tentang biaya hangus.
Biaya hangus terjadi ketika sebuah perusahaan baru memutuskan untuk tetap berada di pasar yang sudah mapan daripada mengambil keuntungan dari yang baru. Keengganan untuk menjelajah ke pasar baru dan berpotensi menguntungkan adalah karena biaya meninggalkan yang lama. Misalnya, sebuah perusahaan yang melihat keuntungan berkurang di pasar saat ini mungkin enggan untuk mengeksploitasi keuntungan yang ditawarkan di pasar baru setelah mempertimbangkan biaya yang akan timbul dari langkah tersebut. Biaya tersebut termasuk hilangnya investasi dalam periklanan, struktur material, penelitian dan analisis pasar.