Apa Penyebab Utama Cedera Ureter?

Cedera pada ureter, atau saluran yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih, cukup jarang terjadi karena strukturnya terlindungi dengan baik di dalam tubuh, tetapi ada situasi tertentu yang dapat merusaknya. Mungkin yang paling umum adalah ketika cedera ureter yang tidak disengaja terjadi selama prosedur bedah di dalam perut, seperti operasi kolorektal atau histerektomi. Mereka mungkin juga merupakan akibat dari trauma perut, terutama dengan luka seperti tembakan atau tusukan yang menembus bagian dalam. Batu ginjal yang melewati ureter juga dapat merusaknya, seperti halnya penyakit tertentu lainnya seperti fibrosis dan kanker.

Alasan paling sering orang mengalami cedera ureter adalah ketika operasi pada jaringan terdekat merusaknya. Prosedur ginekologi, terutama histerektomi, sering menjadi penyebab. Operasi kolorektal dan vaskular di perut juga dapat menyebabkan kerusakan ureter yang tidak diinginkan. Mereka mungkin juga merupakan hasil dari prosedur yang dilakukan pada sistem urologi, seperti operasi endoskopi yang melibatkan memasukkan instrumen ke dalam ureter itu sendiri, serta operasi pengangkatan tumor dan terkadang perawatan radiasi.

Penyebab potensial lain dari cedera ureter adalah trauma eksternal. Meskipun trauma tumpul pada perut seperti pukulan atau jatuh dapat melukai ureter, kemungkinannya kecil. Jauh lebih sering, penyebab kerusakan ureter adalah cedera yang menembus rongga perut dan menyebabkan perforasi atau tusukan struktur, seperti luka pisau atau tembakan.

Batu ginjal juga bisa menjadi sumber cedera ureter. Saat batu-batu ini keluar dari ginjal ke dalam ureter, batu-batu tersebut dapat tersangkut di saluran tersebut dan menghalangi aliran urin, yang berpotensi merusak kedua struktur tersebut. Batu keras juga dapat menyebabkan memar atau peradangan saat melewati tabung. Juga, jika prosedur endoskopi diperlukan untuk membantu mengeluarkan batu atau memasang stent untuk membantu drainase urin, risiko cedera bahkan lebih besar.

Cedera ureter juga bisa terjadi karena penyakit. Fibrosis retroperitoneal dapat menyebabkan penumpukan jaringan di perut yang kemudian dapat memberi tekanan pada ureter. Tumor kanker di dalam rongga perut juga dapat mendorongnya. Ini bisa menjadi sangat bermasalah bagi ureter jika kanker menyebar ke kelenjar getah bening di dekatnya. Selain masalah yang disebabkan oleh kanker itu sendiri, perawatan untuk kanker – pembedahan, radiasi, dan kemoterapi – dapat menyebabkan cedera ureter tambahan.