Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan rendahnya harga diri pada remaja. Diantaranya adalah citra diri yang buruk, seperti merasa tidak mampu karena kelebihan berat badan atau memiliki jerawat, meskipun seorang remaja juga dapat mengembangkan citra diri yang buruk tanpa adanya masalah tersebut. Penolakan, kritik, intimidasi, atau pelecehan dari teman sebaya, orang tua, dan orang dewasa yang berwenang juga biasanya berkontribusi pada rendahnya harga diri. Terkadang kesulitan berprestasi di sekolah atau olahraga juga menambah masalah. Selain itu, perubahan hormon mungkin terbukti menjadi faktor penyebab masalah harga diri.
Salah satu penyebab paling umum dari harga diri rendah pada remaja adalah citra diri yang buruk. Banyak remaja khawatir bahwa berat badan mereka terlalu banyak, meskipun beberapa remaja juga mengkritik diri mereka sendiri karena terlalu pendek, terlalu tinggi, dan terkadang bahkan terlalu kurus. Beberapa remaja mungkin juga merasa bahwa mereka tidak sesuai dengan orang lain dalam hal tekstur rambut atau proporsi tubuh. Dalam banyak kasus, jerawat juga dapat menyebabkan harga diri rendah. Penting untuk dicatat, bagaimanapun, bahwa banyak remaja merasa mereka tidak sesuai dengan penampilan, bahkan ketika orang lain menganggap mereka sangat menarik dan tidak melihat kekurangan yang berarti.
Terkadang faktor eksternal berperan dalam rendahnya harga diri pada remaja. Misalnya, seorang remaja mungkin merasa dia ditolak oleh teman-temannya, dan dalam beberapa kasus, dia bahkan mungkin merasa bahwa orang tua dan anggota keluarganya juga menolaknya. Bullying dan ejekan juga dapat menyebabkan masalah ini. Bahkan kritik, jika diberikan terlalu sering atau dengan cara yang tidak membangun, dapat merusak harga diri seorang remaja. Selain itu, segala jenis pelecehan, baik verbal maupun fisik, dapat merusak citra remaja tentang dirinya sendiri.
Dalam banyak kasus, seorang remaja menetapkan harapan untuk dirinya sendiri, dan kegagalannya untuk memenuhi harapan itu mengarah pada harga diri yang rendah. Misalnya, jika seorang remaja merasa bahwa dia harus berprestasi secara akademis, tetapi dia melakukannya dengan buruk, ini dapat merusak cara dia memandang dirinya sendiri. Hal ini juga berlaku untuk kegiatan lain yang menurut remaja penting. Misalnya, jika dia berpikir dia harus memiliki kemampuan mekanik atau unggul dalam olahraga tetapi gagal dalam hal itu, harga dirinya mungkin menderita. Penyebab ini mungkin terbukti lebih signifikan jika anggota keluarga remaja juga mengungkapkan kekecewaan pada kemampuannya.
Menariknya, hormon mungkin juga berpengaruh pada harga diri remaja. Perubahan hormonal yang sering terjadi pada masa remaja dapat menyebabkan seseorang merasa tidak percaya diri atau depresi. Paling tidak, mereka dapat berkontribusi pada masalah harga diri yang sudah berkembang.