Kelemahan otot yang sebenarnya terjadi ketika ada masalah dengan otot itu sendiri atau saraf yang menghubungkannya. Ada juga kondisi yang dapat menyebabkan otot terasa lemah, seperti fibromyalgia dan sindrom kelelahan kronis. Robekan yang tiba-tiba dapat menyebabkan kelemahan otot secara langsung sementara pengecilan otot dapat terjadi seiring waktu karena kondisi seperti stroke atau penyakit autoimun. Penyebab potensial lain dari kelemahan otot termasuk penyakit otot, dehidrasi dan kurangnya penggunaan.
Salah satu penyebab paling umum dari kelemahan otot adalah cedera trauma. Jika otot robek, ia tidak akan dapat berfungsi dengan benar dan mungkin terasa lemah. Dalam beberapa kasus, untuk melindungi otot yang rusak, tubuh akan menghambat gerakannya, yang juga dapat dianggap sebagai kelemahan. Ini adalah salah satu dari banyak penyebab kelemahan otot yang biasanya akan hilang seiring waktu selama terapi fisik dan latihan rehabilitasi yang benar dilakukan.
Penyakit saraf juga bisa menjadi penyebab umum kelemahan otot. Otot mendapatkan sinyal dari otak melalui saraf, dan jika sistem saraf tidak berfungsi dengan benar, ini dapat mengganggu kemampuan otot untuk berkontraksi. Contoh kondisi neurologis yang dapat menyebabkan kelemahan otot termasuk cerebral palsy, stroke dan multiple sclerosis.
Dalam beberapa kasus penyakit yang mempengaruhi otot secara langsung dapat menyebabkan kelemahan. Misalnya, distrofi otot adalah kondisi genetik yang menyebabkan otot memburuk dari waktu ke waktu dan menyebabkan kelemahan. Distrofi miotonik, suatu kondisi yang melibatkan kejang otot, adalah salah satu dari banyak penyebab potensial kelemahan otot dan dapat menyebabkan otot tidak dapat berelaksasi secara efektif.
Ada banyak penyebab kelemahan otot yang tidak terlalu parah yang dapat diobati dengan relatif mudah. Misalnya, jika otot tidak digunakan untuk waktu yang lama, kekuatannya mungkin mulai berkurang. Ini biasanya terlihat di antara orang-orang yang bekerja sepanjang hari di depan komputer. Juga, jika seseorang menjadi terikat di tempat tidur untuk waktu yang lama, ini dapat menyebabkan pemborosan otot dan memerlukan rehabilitasi. Dalam kedua kasus, olahraga atau terapi fisik biasanya merupakan perawatan yang cukup.
Penyebab lain dari kelemahan otot termasuk dehidrasi, infeksi dan kekurangan nutrisi. Untuk mendiagnosis penyebab kelemahan otot, dokter biasanya akan melihat gejala lain yang mungkin ada untuk membedakan kondisi yang berbeda. Diagnosis seringkali juga mencakup pemeriksaan riwayat medis yang menyeluruh, pemeriksaan neurologis dan dalam beberapa kasus tes darah. Lamanya waktu kelemahan itu muncul dan apakah itu mempengaruhi semua otot juga penting.