Apa Penyebab Umum Pembesaran Rahim?

Pembesaran rahim dapat terjadi pada wanita dari berbagai usia. Penyebab umum dari rahim yang membesar bisa fisiologis, ginekologis, atau ganas. Penyebab fisiologis yang paling umum adalah kehamilan. Penyebab ginekologi termasuk patologi rahim seperti fibroid rahim dan adenomiosis. Penyebab ganas dari rahim yang membesar termasuk kanker rahim dan metastasis.

Kehamilan merupakan pertimbangan utama ketika seorang wanita usia subur mengeluhkan pembesaran rahim yang berhubungan dengan berhentinya menstruasi. Rahim mencapai pubis pada 3 bulan, umbilikus atau pusar pada 4.5 bulan, dan xiphoid atau bagian paling bawah tulang sternum pada 9 bulan. Gejala terkait rahim yang membesar karena kehamilan termasuk mual di pagi hari dan nyeri payudara.

Fibroid rahim juga merupakan salah satu penyebab paling umum dari rahim yang membesar. Mereka adalah tumor panggul yang paling umum dan mempengaruhi sekitar 70% wanita ketika mereka mencapai usia 45 tahun. Fibroid rahim, juga disebut leiomioma, terbentuk karena proliferasi sel otot polos. Fibroid adalah pertumbuhan jinak dan mungkin terletak di mukosa, di dalam otot rahim, atau di dinding luar rahim atau serosa. Gejala terkait termasuk menstruasi tidak teratur, perdarahan menstruasi yang berlebihan, nyeri panggul akut atau kronis, dan infertilitas.

Kelainan yang disebut adenomiosis, di mana jaringan endometrium tertanam di dinding rahim, dapat menyebabkan rahim yang besar dan meradang. Hingga 20% wanita menderita kondisi ini. Rahim biasanya membesar secara seragam. Gejala lain termasuk menstruasi yang tidak teratur dan berlebihan, dismenore, dan nyeri saat koitus atau dispareunia.

Kanker rahim juga merupakan penyebab umum pembesaran rahim. Karsinoma dan sarkoma dapat terjadi di dalam rahim, menghasilkan pembesaran umum organ. Selain menyebabkan rahim yang membesar dan tidak sehat, kanker rahim juga dapat menyebabkan gejala tekanan panggul, nyeri panggul, dan pendarahan pascamenopause. Sekitar 10% wanita pascamenopause yang mengeluhkan pembesaran rahim dan pendarahan vagina akhirnya didiagnosis menderita kanker endometrium.

Sebelum mengobati rahim yang membesar, penyebabnya harus ditentukan. Pemeriksaan ginekologi dan tes ultrasound adalah metode utama untuk mengidentifikasi kemungkinan penyebab rahim yang membesar. Jika kehamilan adalah penyebabnya, saran yang mendukung diberikan. Untuk pasien fibroid rahim atau adenomiosis, analog hormon dapat diberikan atau prosedur bedah, seperti miomektomi atau histerektomi, mungkin direkomendasikan. Jika penyebab yang dicurigai adalah kanker rahim, biopsi endometrium dilakukan dan histerektomi total dengan salpingo-ooforektomi bilateral disarankan.