Penyebab paling umum dari nanah biru terkait dengan bakteri yang disebut pseudomonas aeruginosa. Infeksi ini biasanya muncul pada luka kulit dan jaringan lunak sedang hingga parah seperti luka bakar tingkat dua hingga tiga. Kadang-kadang juga dapat menyebabkan infeksi saluran kemih akibat penggunaan kateter yang tidak tepat. Warna biru nanah dihasilkan dari produk sampingan bakteri pseudomonas aeruginosa yang disebut pyocyanin. Meskipun bakteri ini sering ditemukan dalam kolonisasi non-infeksi pada berbagai permukaan, kadang-kadang bisa menjadi serius ketika menyerang luka terbuka pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah.
Nanah biru sering muncul pada abses tertutup yang ukurannya dapat bervariasi tergantung pada luasnya infeksi. Jenis nanah ini dapat berkisar dalam warna dari biru tua hingga warna biru muda tergantung pada jumlah pyocyanin yang ada. Zat ini bertindak sebagai agen antibiotik alami yang mencoba menetralkan pseudomonas aeruginosa ketika pertahanan kekebalan tubuh lainnya tidak efektif. Luka terus-menerus dengan nanah biru yang tidak sembuh biasanya menunjukkan sistem kekebalan yang terganggu dan seringkali memerlukan perawatan medis lebih lanjut dengan obat-obatan oral atau topikal.
Infeksi pseudomonas aeruginosa lanjut terkadang dapat menyebabkan nanah berwarna hijau dan biru, dan warna ini terkadang menunjukkan adanya protein antibakteri lain yang disebut myeloperoxidase. Baik protein dan pyocyanin ini bekerja untuk membantu sel darah putih membersihkan bakteri infeksius dengan proses menelan mikroba yang menyerang. Sama seperti jenis infeksi lainnya, sel darah putih akhirnya mati dan menumpuk dengan materi infeksi yang dinetralkan untuk membentuk nanah. Peneliti medis terkadang melaporkan bahwa kultur uji laboratorium dari nanah yang mengandung pseudomonas aeruginosa dapat mengeluarkan bau aneh yang mirip dengan anggur yang difermentasi.
Sebagian besar luka dengan nanah biru dapat berhasil disembuhkan dengan menjaga tempat luka tetap bersih dan tertutup untuk mencegah infeksi lebih lanjut. Dokter sering menemukan bahwa obat topikal yang mengandung asam salisilat sangat efektif dalam melawan bakteri pseudomonas aeruginosa. Beberapa kasus invasi pseudomonas aeruginosa ke organ dalam memerlukan pengobatan dengan antibiotik yang lebih kuat. Karena spesies bakteri ini dapat bertahan hidup di permukaan non-biologis, kadang-kadang dapat ditemukan di peralatan medis, seperti respirator, dan menyebabkan infeksi termasuk pneumonia pada pasien rumah sakit. Pseudomonas aeruginosa-induced pneumonia sering ditandai dengan keluarnya nanah hijau atau biru dari paru-paru, dan dokter menekankan bahwa kasus ini benar-benar dapat dicegah melalui sterilisasi peralatan yang tepat.