Apa Penyebab Umum Kematian Kereta?

Dibandingkan dengan jenis transportasi lain, kereta api relatif aman dan kematian kereta api tidak umum terjadi. Namun, hal itu memang terjadi, dan alasan paling umum untuk kematian kereta api semacam itu adalah perlintasan kereta api/jalan raya yang dirancang dengan tidak memadai. Jarak pandang yang terbatas untuk pengemudi mobil, jarak pandang yang terbatas untuk operator kereta api, sistem peringatan yang tidak memadai, dan kesalahan manusia merupakan penyebab umum kecelakaan di lokasi seperti itu di sepanjang rel kereta api. Penyebab lain dari kematian akibat kecelakaan kereta api termasuk peralatan yang rusak, kesalahan operator, kelelahan operator, atau kegagalan pengemudi untuk menyerah di perlintasan kereta api.

Perlintasan kereta api/jalan raya ada di seluruh dunia, menimbulkan risiko bagi operator kereta api dan pengemudi mobil jika persimpangan ini tidak dirancang atau dipelihara dengan benar. Kematian kereta api sering terjadi di persimpangan ini, karena pengemudi mungkin tidak memiliki visibilitas yang memadai di lokasi ini. Jika pengemudi tidak dapat melihat kereta datang, ia mungkin mencoba menyeberangi persimpangan saat kereta datang. Di sebagian besar persimpangan, gerbang melintasi jalan untuk mencegah pengemudi menyeberang, tetapi peralatan yang salah dapat menjadi faktor dalam kematian kereta api di persimpangan ini. Beberapa pengemudi mungkin membuat kesalahan operator dengan mencoba “mengalahkan” penjaga penyeberangan, mengemudi melintasi rel dengan cepat sebelum gerbang jatuh. Ini berbahaya dan dapat menyebabkan tabrakan dengan kereta yang melaju.

Sangat sulit untuk menghentikan kereta setelah kecepatannya bertambah, jadi operator kereta harus dilatih tentang cara mengoperasikan semua sistem pengereman dengan aman jika terjadi masalah. Salah satu penyebab umum kematian kereta api adalah kesalahan operator di mana operator kereta tidak menghentikan atau memperlambat kereta dengan benar, atau tidak memperingatkan kendaraan yang akan datang bahwa kereta akan lewat. Pola tertentu dari tiupan klakson diperlukan di setiap persimpangan, dan kegagalan untuk melakukan tiupan klakson ini dapat menyebabkan kecelakaan yang berpotensi fatal. Tidak memperlambat kereta sebelum berbelok atau berbelok juga dapat menyebabkan tergelincirnya rel, yang terjadi ketika satu atau lebih gerbong atau mesin kereta meninggalkan rel.

Operator kereta api keterampilan lain yang dilatih untuk dikembangkan adalah kepatuhan terhadap batas kecepatan dan pemahaman tentang penanganan kereta api. Kecepatan kereta dapat bervariasi tergantung pada medan dan kontrol operator terhadap mesin, dan kereta api yang bergerak terlalu cepat di sepanjang rel dapat tergelincir. Jarak perhentian juga sangat meningkat seiring dengan peningkatan kecepatan kereta, yang berarti operator akan memiliki lebih sedikit kesempatan untuk memperlambat atau menghentikan kereta jika terjadi situasi darurat.