Apa Penyebab Umum Kelumpuhan pada Anjing?

Kelumpuhan pada anjing dapat memiliki sejumlah penyebab, termasuk cedera, penyakit, dan paparan racun. Penyakit bawaan, cedera, dan tumor sistem saraf pusat adalah penyebab umum kelumpuhan pada anjing. Sejumlah kondisi medis, beberapa menular, beberapa tidak, dapat menyebabkan kelumpuhan pada anjing. Bahkan gigitan kutu dapat menyebabkan kelumpuhan anjing dalam beberapa kasus.

Cedera pada otak, sumsum tulang belakang atau tulang belakang mungkin menjadi salah satu penyebab paling umum kelumpuhan pada anjing. Kerusakan pada saraf atau tulang belakang dapat menyebabkan kelumpuhan sebagian atau total, dan kelumpuhan ini seringkali bersifat permanen. Sistem saraf anjing sering kali mampu pulih dari kerusakan yang disebabkan oleh trauma, tetapi kebanyakan anjing hanya memulihkan sebagian dari jangkauan gerakan mereka sebelumnya. Anjing yang mengalami syok akibat cedera parah dapat menunjukkan kelumpuhan sementara, bahkan jika sistem sarafnya sendiri tidak rusak. Tumor tulang belakang dan otak dapat memiliki pengaruh yang sama pada motilitas, tetapi, dalam banyak kasus, kelumpuhan dapat dibalik jika tumor berhasil dieksisi.

Paparan racun, pestisida dan rodentisida dapat menjadi penyebab umum kelumpuhan. Beberapa kutu membawa racun ludah yang dapat menyebabkan kelumpuhan yang mengancam jiwa pada anjing. Keracunan dengan toksin botulinum juga dapat menyebabkan kelumpuhan anjing yang mengancam jiwa. Anjing kemungkinan besar menelan toksin botulinum dalam makanan yang terkontaminasi. Toksin juga dapat masuk ke luka terbuka yang tidak dijaga kebersihannya dan tidak dibalut.

Banyak anjing mengalami beberapa derajat kelumpuhan karena kelainan bawaan. Penyakit diskus intervertebralis, subluksasi atlantoaksial, dan spondilomielopati servikal caudal adalah beberapa kondisi bawaan yang dapat menyebabkan kelumpuhan. Gangguan vestibular perifer, yang dapat menyebabkan kelumpuhan wajah dan kehilangan kontrol motorik, mungkin memiliki komponen genetik, meskipun seringkali penyakit ini terjadi setelah infeksi virus atau bakteri. Penyakit cakram degeneratif, kondisi anjing bawaan lainnya, dapat menyebabkan kelumpuhan bertahap, karena menyebabkan membran pelindung di sekitar sumsum tulang belakang rusak.

Penyakit menular, termasuk distemper dan rabies, dapat menyebabkan kelumpuhan anjing. Penyakit yang menyebabkan radang otak atau sumsum tulang belakang dapat mengakibatkan kelumpuhan jika dibiarkan menjadi parah. Kondisi ini dapat mencakup meningoencephalomyelitis granulomatosa dan emboli fibrocartilagenous. Bahkan infeksi telinga, jika tidak diobati, dapat mencapai telinga bagian dalam dan menyebabkan kelumpuhan wajah anjing.