Penyebab bibir bengkak yang umum termasuk reaksi alergi, infeksi, dan trauma. Orang yang sensitif terhadap makanan tertentu, seperti kacang tanah, bisa mengalami pembengkakan pada bibir, begitu juga mereka yang alergi terhadap bulu binatang. Meskipun dalam banyak kasus, pembengkakan bibir ringan, pada kasus yang parah dapat dikaitkan dengan pembengkakan tenggorokan dan kesulitan bernapas. Penyebab lain dari bibir bengkak termasuk lipstik yang mengandung produk yang sengaja “mengembang” bibir, dan alergi lipstik.
Tindik bibir terkadang juga bisa menyebabkan bibir bengkak. Jaringan mulut sangat halus, dan ketika sesuatu mengganggu jaringan itu, proses inflamasi dapat mengambil alih. Meskipun pembengkakan bibir yang disebabkan oleh tindik biasanya bersifat sementara, namun dapat bertahan dan bahkan berhubungan dengan tindik yang terinfeksi. Jika ini terjadi, orang tersebut harus mencari perhatian medis untuk menghilangkan tindik dan pengobatan antibiotik. Jika perawatan tertunda, jaringan bibir dapat menjadi bekas luka permanen.
Terkadang, penyebab bibir bengkak berhubungan dengan paparan sinar matahari. Bibir bisa terbakar sinar matahari sama seperti bagian tubuh lainnya, dan selain menyebabkan pembengkakan bibir, kulit terbakar juga bisa menyebabkan bibir terbakar dan mengelupas. Penyebab bibir bengkak lainnya juga bisa termasuk luka dingin, yang berhubungan dengan virus herpes. Perawatan untuk luka dingin termasuk krim dan salep luka dingin topikal, yang secara dramatis dapat mengurangi gejala pembengkakan bibir, kesemutan, dan gatal.
Trauma pada rongga mulut juga bisa menjadi salah satu penyebab bibir bengkak yang paling tidak dikenali. Pencabutan gigi dan prosedur gigi lainnya tidak hanya menyebabkan peradangan di bagian dalam rongga mulut, tetapi juga bagian luar, termasuk bibir dan wajah. Untuk mengatasi pembengkakan bibir dalam kasus ini, es dan obat antiinflamasi yang dijual bebas dapat digunakan. Dokter gigi harus berkonsultasi sebelum mengambil obat ini karena mereka dapat mengganggu pembekuan darah dan menyebabkan peningkatan perdarahan.
Orang yang rentan terhadap alergi dan bibir bengkak terkadang dapat mencegah gejalanya dengan mengonsumsi antihistamin oral. Meskipun antihistamin efektif dalam mengobati gejala seperti pembengkakan bibir, tenggorokan dan hidung gatal, dan pilek, mereka dapat menyebabkan efek samping yang penting. Efek samping ini termasuk rasa kantuk yang mendalam, kurangnya koordinasi, refleks yang berkurang, dan retensi urin. Selain itu, mulut kering, sakit kepala, dan sakit perut juga bisa terjadi. Juga, orang yang memakai obat ini harus sangat berhati-hati saat mengendarai mobil.
Ketika seseorang tidak dapat menentukan penyebab bibirnya yang bengkak, ia harus mengunjungi penyedia layanan kesehatannya. Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik, menanyakan tentang kebiasaan pribadi dan gaya hidup, dan mengambil riwayat lisan rinci dari pasien. Jika diperlukan, ia mungkin merekomendasikan tes darah atau bahkan merujuk pasien ke spesialis alergi, yang mungkin dapat menentukan apakah gejalanya terkait dengan alergi.