Kelenjar saliva menghasilkan aliran saliva yang terstimulasi dan tidak terstimulasi. Air liur diperlukan untuk menjaga kesehatan mulut dan juga membantu tahap awal proses pencernaan dengan membantu melembabkan makanan untuk pengunyahan dan menelan. Air liur yang tidak normal biasanya berhubungan dengan aliran atau konsistensi air liur daripada warnanya. Namun, jika terdapat air liur berwarna merah, kemungkinan besar penyebabnya adalah gusi berdarah.
Gusi yang meradang karena gingivitis cenderung berdarah bahkan sebagai respons terhadap menyikat ringan atau ringan. Menyikat gigi dengan kuat dan flossing dapat meningkatkan perdarahan. Saat darah dari gusi bercampur dengan air liur, air liur akan tampak berwarna merah. Mungkin juga gusi menjadi lunak dan berdarah selama kehamilan, yang juga dapat menyebabkan air liur menjadi merah segera setelah menyikat gigi atau flossing. Gusi merah, bengkak atau lunak harus dievaluasi oleh dokter gigi yang akan merekomendasikan tindakan pencegahan dan pengobatan.
Kemungkinan penyebab lain mungkin terkait dengan makanan. Pewarna merah tertentu, terutama yang ditemukan dalam makanan manis seperti permen, frosting dan minuman manis, dapat melapisi gigi, gusi dan lidah dan bercampur dengan air liur, yang menciptakan tampilan air liur merah. Meskipun penyebab ini harus jelas dan tidak perlu dikhawatirkan, beberapa pewarna merah dapat menodai gigi dan harus disikat sesegera mungkin. Menyikat gigi yang benar setelah mengonsumsi pewarna merah akan menghilangkan munculnya air liur merah.
Air liur merah tidak harus bingung dengan dahak merah, yang merupakan lendir yang diproduksi di saluran udara. Dahak merah merupakan indikator perdarahan internal, yang mungkin disebabkan oleh iritasi jaringan di paru-paru atau saluran udara. Dahak merah dapat menandakan berbagai kondisi medis atau penyakit, beberapa di antaranya bisa serius. Gejala ini harus dievaluasi oleh dokter.
Air liur normal jernih, meskipun kadang-kadang tampak seperti film atau susu. Setiap perubahan dalam produksi atau penampilan air liur dapat dianggap sebagai gejala sekunder atau efek samping. Misalnya, pengurangan produksi air liur biasanya disebut sebagai “mulut kering” atau “mulut kapas” dan merupakan efek samping yang umum dari berbagai jenis obat. Peningkatan produksi air liur terkadang terlihat selama kehamilan.
Sementara air liur merah biasanya memiliki penjelasan sederhana dan jarang menimbulkan kekhawatiran, kekhawatiran tentang produksi, konsistensi atau warna air liur harus ditangani oleh dokter atau dokter gigi, tergantung pada masalah spesifik.