Apa Penyebab Sleepwalking?

Mungkin ada berbagai penyebab sleepwalking, mulai dari usia hingga faktor genetik. Beberapa penyebab sepenuhnya di luar kendali dari sleepwalker. Misalnya, anak kecil cenderung berjalan dalam tidur, dan kebanyakan dari mereka akhirnya tumbuh darinya. Faktor-faktor lain dapat dikendalikan, dan ketika berjalan dalam tidur diidentifikasi sebagai masalah, banyak dokter fokus pada penyebab potensial yang dapat diidentifikasi dan dihilangkan untuk membantu pasien mereka tidur lebih baik. Kadang-kadang, pasien mungkin diminta untuk tinggal di klinik tidur sehingga dokter dapat mempelajari lebih lanjut tentang gejala spesifik mereka.

Istilah “sleepwalking” agak keliru, karena tidak hanya berjalan. Pasien mungkin terlibat dalam berbagai aktivitas yang lebih umum terkait dengan keadaan terjaga, mulai dari memasak hingga mengemudi, dan mereka biasanya sadar sebagian, bukan sepenuhnya tidak sadar. Sleepwalking bisa sangat berbahaya dalam beberapa kasus, itulah sebabnya mengapa mengidentifikasi penyebabnya itu penting.

Penyebab kondisi ini dapat diklasifikasikan sebagai faktor genetik, penyebab lingkungan, dan penyebab fisik. Orang-orang dengan kerabat yang menderita somnambulisme jauh lebih mungkin untuk mulai berjalan sendiri dalam tidur, seperti juga orang-orang dengan riwayat keluarga gangguan tidur yang lebih umum. Faktor lingkungan termasuk kurang tidur, kondisi tidur yang buruk, dan stres. Terkadang kehadiran suara keras dan bau yang menyengat bisa mengganggu tidur, misalnya.

Penyebab fisik dari kondisi ini dapat meliputi: kekurangan magnesium, penggunaan obat penenang untuk tidur, keracunan alkohol, demam, gangguan stres pasca trauma, kehamilan, antihistamin, stimulan, dan beberapa penyakit. Kondisi yang menyebabkan berbagai masalah tidur terkadang dapat menyebabkan somnambulisme, dan orang yang berjalan dalam tidur juga dapat mengalami refluks asam dan masalah jantung, yang terkait dengan kondisi ini, meskipun tidak selalu menyebabkannya. Beberapa obat juga dapat membuat seseorang berjalan dalam tidurnya, dalam hal ini label biasanya akan menyertakan peringatan untuk mengingatkan pasien akan risiko tersebut.

Seperti dapat dilihat dari contoh di atas, tidak selalu mungkin untuk menghilangkan penyebab sleepwalking dari kehidupan seseorang. Namun, mempraktikkan kebersihan tidur yang baik dapat mengurangi risiko secara signifikan, dengan mempromosikan istirahat malam yang sehat. Merupakan ide yang baik untuk menjaga kamar tidur tetap sejuk dan cukup diisi dengan selimut, seprai, dan bantal, dan untuk memesan kamar tidur untuk tidur, daripada menggunakannya sebagai ruang serbaguna. Ini dapat mengurangi gangguan terkait tidur lainnya serta tingkat stres dan kelelahan umum.