Sering buang air kecil dan sakit punggung adalah gejala yang tidak nyaman tetapi seringkali tidak berhubungan. Namun, ketika kedua penyakit itu terjadi bersamaan, kondisi medis yang mendasarinya mungkin bertanggung jawab. Berbagai jenis infeksi saluran kemih dapat menyebabkan masalah punggung dan buang air kecil, seperti sistitis dan infeksi ginjal. Penyebab yang kurang umum dari keduanya termasuk batu ginjal, gangguan reproduksi, dan kanker.
Saluran kemih membantu tubuh manusia membuang limbah, dan jaringan uretra, ureter, kandung kemih, dan ginjalnya adalah salah satu sumber infeksi tubuh yang paling umum. Saat bakteri atau kuman lain memasuki uretra, mereka dapat menyebabkan infeksi kandung kemih. Infeksi ini kemudian dapat menyebar melalui ureter ke ginjal. Karena uretra yang lebih pendek dan kedekatannya dengan anus yang dipenuhi kuman, wanita menghadapi kemungkinan lebih besar terkena infeksi saluran kemih (ISK). Faktor-faktor lain juga dapat meningkatkan kemungkinan ISK, termasuk diabetes, kehamilan, masalah usus, kateter urin, atau zat apa pun yang dapat menghalangi pengeluaran urin lengkap.
Sistitis, juga disebut infeksi kandung kemih, adalah tanda pertama dari penyakit saluran kemih dan karena itu merupakan penyebab umum sering buang air kecil dan sakit punggung. Selain gejala tersebut, penderita sistitis mungkin mengalami rasa sakit saat buang air kecil, demam ringan, dan tekanan atau kram di daerah perut. Penampilan urin dapat berfungsi sebagai indikator terbaik dari kemungkinan infeksi. Urin yang normal cenderung berwarna kuning muda hingga jernih dan hanya sedikit berbau, sehingga urin yang keruh dan berubah warna dengan bau yang kuat dapat menandakan infeksi. Buang air kecil malam hari yang mendesak, yang dikenal sebagai nocturnia, juga sering menyertai infeksi saluran kemih.
Disfungsi ginjal adalah kondisi yang lebih serius, sehingga penting bagi penderita untuk mengenali infeksi atau penyakit ginjal lainnya. Jika infeksi saluran kemih menyebar ke ginjal, gejalanya dapat meningkat dan termasuk kelelahan, mual, kedinginan, keringat malam, demam tinggi, kulit memerah, sakit perut, dan gangguan kognitif. Penumpukan mineral urin di ginjal dapat menyebabkan batu ginjal, yang juga dapat menyebabkan sakit punggung yang parah, bersama dengan kebutuhan untuk sering buang air kecil. Jika tidak diobati, masalah ginjal dapat berkembang menjadi penyakit ginjal kronis dan bahaya gagal ginjal.
Gangguan pada sistem reproduksi terkadang menyebabkan urgensi kencing atau masalah punggung juga. Pembesaran prostat pada pria adalah salah satu penyebabnya, asalkan gejala ini disertai dengan urin yang tidak normal, kegagalan pengosongan kandung kemih, dan kemungkinan disfungsi ereksi. Demikian juga, wanita mungkin mengalami masalah reproduksi yang terkait dengan kista ovarium atau rahim yang hilang. Penyakit ini sering mempengaruhi siklus menstruasi dan keputihan juga.
Kanker merupakan penyebab paling umum — tetapi paling serius — yang mungkin menyebabkan sering buang air kecil dan sakit punggung. Kanker kandung kemih, kanker ginjal, kanker prostat, dan kanker ovarium semuanya dapat mempengaruhi saluran kemih dan punggung. Namun, masing-masing kanker ini hadir dengan gejala lain yang beragam dan bervariasi.
Jika seseorang melihat darah dan kotoran abnormal lainnya dalam urin mereka atau mengalami sakit punggung yang tak tertahankan, seorang profesional medis harus dikonsultasikan. Kunjungan ke penyedia layanan kesehatan sering kali mencakup pertanyaan terperinci dan kemungkinan tes, seperti urinalisis atau pemeriksaan panggul. Perawatan dapat berkisar dari antibiotik hingga janji dengan spesialis, tergantung pada penyebab yang dicurigai.