Selulitis luka disebabkan oleh bakteri streptokokus atau stafilokokus. Bakteri ini biasanya masuk ke kulit melalui goresan atau luka tusukan. Infeksi selulitis juga dapat disebabkan oleh berbagai jenis bakteri pada pasien yang berusia kurang dari enam tahun. Pastuerella multocida, hemophilus influenzae, dan vibrio vulnificus bacterai semuanya dapat menyerang anak-anak. Selulitis luka bisa menjadi infeksi yang berpotensi berbahaya karena terkadang resisten terhadap antibiotik.
Infeksi ini biasanya ditemukan di lapisan bawah kulit, tetapi gejalanya bisa muncul di permukaan kulit. Ini bisa dimulai dengan kemerahan dan pembengkakan di sekitar area awal, tetapi seiring perkembangan infeksi, lepuh disertai rasa sakit bisa berkembang. Demam dan peradangan di sekitar area juga bisa terjadi. Infeksi selulitis luka dapat menyebar dengan cepat, dan jika tidak diobati dengan antibiotik, infeksi dapat menyebar ke aliran darah.
Infeksi bakteri jenis ini juga dapat masuk ke dalam tubuh melalui sayatan atau luka operasi. Hal ini biasa terjadi jika sayatan terkena bakteri saat berada di rumah sakit. Pasien yang memiliki masalah sistem kekebalan memiliki risiko lebih tinggi terkena selulitis luka dan juga bisa berulang. Orang yang mengidap HIV-AIDS atau diabetes dan orang yang menerima kemoterapi juga dapat dengan mudah terkena selulitis luka. Ketika sirkulasi darah melambat karena kehamilan atau obesitas, itu juga meningkatkan kemungkinan selulitis.
Selulitis didiagnosis dengan mengamati area yang terinfeksi. Biasanya akan ada peradangan di lokasi luka. Seorang dokter juga dapat mengambil kultur bakteri untuk melihat organisme. Dosis besar antibiotik diberikan untuk membasmi bakteri, tetapi terkadang selulitis luka menjadi resisten antibiotik. Jika infeksi berubah mengancam jiwa, obat intravena harus diberikan.
Methicillin resistant staphylococcus aureus (MRSA) adalah salah satu jenis selulitis yang resisten terhadap antibiotik. Infeksi bakteri menyebar melalui kontak kulit ke kulit dan mempengaruhi orang-orang yang bekerja dalam kelompok dekat, anak-anak yang berlatih olahraga tertentu termasuk gulat dan orang-orang yang merawat anak-anak. Jenis selulitis luka ini sangat menular dan biasanya terlihat benjolan besar atau abses. Benjolan ini terkadang harus dikeringkan dengan pembedahan dan infeksi ini dapat mengancam jiwa. Setelah infeksi ini memasuki aliran darah, itu dapat memiliki efek merusak pada jantung dan paru-paru.
Selulitis luka dapat terjadi jika seseorang digigit laba-laba pertapa coklat. Gejala yang sama terjadi seperti pada kasus selulitis lainnya. Infeksi bakteri ini juga diobati dengan antibiotik dosis besar.