Sarkoidosis adalah penyakit yang dihasilkan oleh tindakan abnormal dari sistem kekebalan tubuh. Tidak ada pemicu pasti yang diketahui, pada 2011, tetapi para ilmuwan berpikir bahwa penyebab sarkoidosis mungkin terkait dengan cara individu bereaksi terhadap zat yang tidak diketahui di lingkungan. Genetika, atau reaksi alergi yang kuat secara tidak normal, mungkin menjadi penyebabnya, tetapi ini belum terbukti. Selain itu, sarkoidosis cenderung terjadi dalam keluarga, yang secara kuat menunjuk pada faktor genetik.
Sistem kekebalan tubuh manusia yang sehat menggunakan kombinasi jenis sel dan molekul untuk bertahan melawan infeksi. Terkadang komponen sistem kekebalan menjadi rusak dan benar-benar menyebabkan penyakit, dan ini adalah dasar dari sarkoidosis. Penyebab fisik yang diketahui dari masalah sarkoidosis adalah sel-sel sistem kekebalan saling menempel secara tidak normal, dan membentuk gumpalan di organ penting seperti paru-paru atau kulit. Benjolan ini berhubungan dengan peradangan, dan seiring waktu, dapat merusak organ dan mencegahnya bekerja dengan baik.
Salah satu kemungkinan penyebab sarkoidosis adalah bahwa pasien mengalami respons berlebihan terhadap infeksi oleh patogen. Atau, kondisi tersebut mungkin merupakan bagian dari reaksi alergi terhadap sesuatu di lingkungan. Dalam kedua kasus ini, sistem kekebalan yang harus disalahkan, karena tidak bereaksi terhadap tantangan kekebalan secara proporsional.
Karena sarkoidosis cenderung diturunkan dalam keluarga, para ilmuwan berpikir bahwa susunan genetik terkait erat dengan penyebab sarkoidosis. Setiap individu mendapatkan gen dari ibunya, dan ayahnya, sehingga orang-orang yang berkerabat cenderung memiliki proporsi gen yang tinggi. Selain berjalan dalam keluarga, sarkoidosis paling sering terjadi pada orang yang nenek moyangnya berasal dari utara Eropa, atau orang dengan keturunan Afrika, yang selanjutnya menunjukkan faktor genetik dalam perkembangan penyakit.
Usia juga merupakan faktor penting dalam sarkoidosis, karena penyakit ini umumnya pertama kali terlihat pada orang berusia antara 20 dan 40 tahun. Wanita juga lebih menderita penyakit ini daripada pria, yang mungkin disebabkan oleh perbedaan gen dari kromosom seks, atau dengan perbedaan biologi pada umumnya. Ini adalah faktor risiko utama untuk sarkoidosis, dan tidak ada faktor lingkungan atau gaya hidup spesifik yang dicatat pada 2011.
Banyak orang dengan sarkoidosis melihat penyakit mereka membaik selama rentang tahun, dan tingkat kematian akibat kondisi ini relatif rendah. Perawatan khas untuk seseorang dengan sarkoidosis melibatkan pengurangan peradangan dan masalah lain yang disebabkan oleh reaksi berlebihan kekebalan dengan kortikosteroid. Seringkali, pasien tidak memerlukan perawatan medis sama sekali untuk menjadi lebih baik.