Protein dalam urin dihasilkan dari kelebihan protein dalam tubuh atau gangguan fungsi ginjal. Kondisi ini, yang disebut proteinuria, biasanya berumur pendek dan tidak berbahaya. Dalam kasus lain yang lebih serius, peningkatan kadar protein urin dapat menjadi indikasi kondisi medis yang berbahaya.
Setiap stres yang signifikan pada tubuh dapat mengakibatkan peningkatan sementara kadar protein dalam urin. Selama berolahraga, misalnya, protein dilepaskan ke dalam aliran darah oleh otot. Bahkan ginjal yang benar-benar sehat seringkali tidak dapat menyaring semua kelebihan protein ini, dan sebagian hilang ke dalam urin. Proses serupa terjadi pada individu yang terpapar suhu ekstrem atau di bawah tekanan emosional. Peningkatan kadar protein ini bersifat sementara dan relatif tidak berbahaya.
Kelebihan sementara protein dalam urin juga bisa disebabkan oleh obat-obatan tertentu. Antibiotik, termasuk penisilin, oksasilin, dan methicillin, terkadang dapat membuat ginjal kurang efektif. Selain itu, banyak obat yang digunakan untuk mengobati infeksi ginjal dan kandung kemih dapat menyebabkan perubahan fungsi ginjal. Penggunaan obat-obatan ini sesekali umumnya cukup aman untuk pasien yang memiliki ginjal sehat. Pasien yang akan menggunakan obat-obatan ini untuk waktu yang lama mungkin memerlukan pengujian fungsi ginjal secara berkala.
Tingkat protein yang tinggi secara kronis dalam urin umumnya merupakan tanda masalah kesehatan yang mendasarinya. Dalam kasus ini, kesehatan ginjal jelas merupakan area penyelidikan pertama. Seringkali, kondisi yang sangat dapat diobati seperti infeksi ginjal dan kandung kemih adalah penyebabnya.
Adanya kista pada atau di dalam ginjal juga dapat menyebabkan peningkatan protein urin. Seringkali, ini adalah kista sederhana tanpa penyebab spesifik. Jarang kista ini memerlukan intervensi bedah. Namun, dalam beberapa kasus, kista ginjal dapat disebabkan oleh kondisi genetik yang serius seperti penyakit ginjal polikistik atau penyakit ginjal kistik meduler. Kondisi ini menyebabkan kista berulang dan sering menyebabkan kerusakan ginjal yang signifikan.
Banyak penyakit dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan gagal ginjal kronis. Kerusakan ginjal akibat diabetes adalah salah satu penyebab paling umum, tetapi tekanan darah tinggi juga sering menjadi faktor. Amiloidosis, suatu kondisi di mana kelebihan protein diproduksi oleh tubuh, dapat bekerja terlalu keras dan akibatnya melukai ginjal. Selain itu, sebagian besar jenis kanker yang berasal dari sistem kemih juga dapat menyebabkan kerusakan ginjal.
Pada ibu hamil, protein dalam urin bisa menjadi indikator preeklamsia. Kondisi ini dapat menyebabkan tekanan darah naik ke tingkat yang membahayakan ibu dan bayi. Stroke ibu dan aktivitas kejang mungkin terjadi saat preeklamsia berkembang. Masalah selama persalinan dan melahirkan juga mungkin terjadi.