Apa Penyebab Paling Umum Tics pada Anak?

Sindrom Tourette, gangguan pemusatan perhatian, dan gangguan obsesif kompulsif adalah penyebab umum tics pada anak-anak. Tics berulang, suara intermiten atau gerakan fisik. Pada anak-anak, tics dapat menyebabkan rasa malu, membuat situasi sosial menjadi canggung. Menentukan penyebab tics adalah langkah pertama pengobatan. Sementara tics pada anak-anak sering sembuh dengan sendirinya, untuk beberapa orang bisa menjadi gangguan seumur hidup.

Ketika seorang anak memiliki tics, dia merasakan kebutuhan untuk melepaskan bangunan tic sebelum itu terjadi. Tics yang melibatkan batuk, mendengus, kedutan wajah, atau mengangkat bahu disebut tics sederhana. Tics kompleks mencakup pola gerakan yang berulang, pengulangan kata dan frasa yang baru didengar, atau kombinasi suara dan gerakan. Kebutuhan untuk melepaskan tic meningkat jika diabaikan dan tekanan meningkat sampai dilepaskan atau dibiarkan terjadi. Banyak anak mencoba memasukkan tics agar terlihat seolah-olah itu adalah bagian alami dari aktivitas mereka.

Sindrom Tourette menyebabkan tics pada anak-anak dan orang dewasa. Diagnosis Tourette membutuhkan beberapa tics motorik yang dikombinasikan dengan setidaknya satu tic vokal. Gejala harus dimulai sebelum anak berusia 21 tahun, dan intensitas tics harus meningkat dan menurun secara bergantian selama setidaknya satu tahun. Stres memperburuk frekuensi dan kekuatan tics.

Anak-anak dengan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) sering mengembangkan tics. Diperkirakan 10 persen anak laki-laki dengan ADHD akan mengembangkan tics sebagai bagian dari gangguan tersebut. Persentase yang lebih kecil dari gadis-gadis ADHD juga akan memilikinya. Pada tahun 2011, penyebab pasti dari tics tidak diketahui; Namun, anak-anak yang mengembangkan gangguan tic biasanya memiliki anggota keluarga yang juga memiliki tics masa kanak-kanak, membuat para ahli percaya ada komponen genetik pada mereka.

Tics obsesif didorong oleh kebutuhan psikologis kompulsif. Gerakan mereka lebih bersifat ritualistik daripada jenis tics lainnya. Anak merasa sesuatu yang buruk akan terjadi jika paksaan atau tic tidak selesai. Contoh tics yang umum pada OCD termasuk kebutuhan untuk menggerakkan bagian tubuh secara simetris, menyentuh benda dengan cara tertentu atau beberapa kali, dan mencuci tangan secara berlebihan sepanjang hari.

Obat resep dan terapi perilaku tersedia untuk mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan tics masa kanak-kanak. Anak-anak dengan tics harus dievaluasi secara medis untuk menentukan penyebabnya. Tics sering sembuh dengan sendirinya pada saat anak mencapai masa remaja, tetapi untuk beberapa anak dengan tics, ini adalah kondisi seumur hidup.