Ketidaknyamanan leher yang digambarkan sebagai nyeri terbakar umumnya disebabkan oleh postur tubuh yang buruk, stres, gerakan berulang, pengangkatan yang tidak tepat, atau tidur tengkurap. Kebiasaan ini memberi tekanan pada otot yang menopang leher dan menjaga keselarasan tulang belakang yang tepat. Rasa sakit dapat digambarkan sebagai tiba-tiba atau muncul kembali, tetapi biasanya sembuh dengan pengobatan. Pembedahan jarang diperlukan untuk nyeri leher yang membakar.
Nyeri leher akut muncul secara tiba-tiba dan seringkali berasal dari cedera jaringan lunak, seperti ketegangan otot. Biasanya hilang dalam beberapa minggu dengan istirahat dan pengobatan. Jenis nyeri ini bisa disebabkan oleh tendon atau cakram yang rusak saat mengangkat benda berat. Nyeri leher akut dapat diobati dengan obat-obatan untuk mengendurkan otot dan mengurangi peradangan.
Nyeri leher kronis berlangsung lebih dari tiga bulan atau muncul lagi dan lagi. Jika postur tubuh yang buruk adalah penyebab nyeri leher yang membakar, hal itu dapat diatasi dengan mengubah kesejajaran tubuh. Kondisi ini sering terlihat pada orang yang bekerja di telepon, memegang handset di bahu. Membungkuk di depan komputer selama berjam-jam juga berkontribusi pada masalah ini, bersama dengan keselarasan leher yang tidak tepat saat tidur. Latihan terapeutik, teknik relaksasi, dan kerah serviks, bersama dengan obat untuk nyeri, adalah perawatan umum untuk nyeri leher kronis.
Whiplash adalah penyebab umum lain dari nyeri leher yang membakar. Ini menyebabkan cedera pada jaringan lunak leher dari gerakan kepala ke depan dan ke belakang yang cepat, seperti saat kecelakaan mobil. Seringkali, rasa sakit tidak terasa segera setelah kecelakaan mobil atau cedera kuat lainnya. Bisa jadi 24 jam atau lebih sebelum rasa sakit berkembang. Whiplash parah mungkin termasuk kerusakan pada tulang belakang, cakram, dan ligamen, tetapi ini jarang terjadi.
Pasien menggambarkan nyeri leher secara berbeda. Seorang dokter secara rutin memeriksa penyakit atau cedera yang mendasarinya ketika seorang pasien mengeluh sakit leher. Nyeri leher dapat berkembang dari cedera, masalah tulang belakang, atau kondisi yang berkembang di cakram atau otot tulang belakang. Jika tulang belakang retak atau cakram di tulang belakang menonjol, rasa sakit yang membakar bisa terjadi. Beberapa penyakit degeneratif juga menyebabkan nyeri leher, antara lain stenois, spondyloysis, dan osteoarthritis.
Nyeri leher yang membakar disertai dengan hilangnya kontrol kandung kemih, kesemutan di ekstremitas, atau mati rasa bisa menandakan masalah yang lebih serius seperti saraf terjepit atau meningitis. Jika demam, sakit kepala, atau mual hadir, perhatian medis segera diperlukan.