Mediastinum terletak di rongga dada antara paru-paru, dan itu termasuk jantung, aorta, kelenjar timus, trakea dan kerongkongan. Saat rontgen dada diambil, rongga mungkin tampak lebih lebar dari yang seharusnya. Sebuah mediastinum melebar dapat disebabkan oleh distorsi gambar dari saat sinar-X diambil. Penyebab lain dapat berupa masalah medis yang serius seperti diseksi aorta, tumor mediastinum, dan mediastinitis nekrotikans desendens.
Rontgen dada dapat menunjukkan mediastinum yang melebar tanpa area yang benar-benar membesar. Terkadang, rontgen dada dipesan untuk alasan selain kemungkinan masalah mediastinum. Untuk mengambil gambar area tertentu di dada, pasien mungkin perlu diatur dalam posisi yang dapat membuat mediastinum tampak melebar. Dengan mempertimbangkan mengapa pasien menjalani rontgen dan berapa banyak film yang diambil, ahli radiologi harus dapat menentukan apakah kondisi tersebut merupakan masalah medis atau kesalahan rontgen.
Pelebaran mediastinum dapat disebabkan oleh kondisi medis yang serius, seperti diseksi aorta. Aorta adalah arteri utama yang terdiri dari tiga lapisan. Diseksi aorta terjadi ketika lapisan terdalam, tempat darah mengalir, robek dan memungkinkan darah memasuki lapisan lainnya. Hal ini menyebabkan aorta menonjol dan berpotensi pecah. Mediastinum yang melebar biasanya ditemukan selama aortografi, prosedur di mana pewarna kontras disuntikkan ke dalam aliran darah pasien sebelum rontgen dada dilakukan.
Gejala diseksi aorta mungkin mirip dengan serangan jantung, yang dapat mencakup nyeri dada yang menjalar secara tiba-tiba. Tanda-tanda lain bisa jadi berkeringat banyak dan denyut nadi yang berbeda di lengan. Perhatian medis harus dicari jika salah satu dari gejala ini terjadi.
Tumor mediastinum, seperti sel germinal, limfoma, kista timus dan gondok, juga dapat menunjukkan mediastinum yang melebar pada rontgen dada. Tumor ini bisa bersifat kanker atau jinak. Banyak orang yang memiliki tumor mediastinum mungkin tidak memiliki gejala apapun. Jika gejala memang terjadi, biasanya karena tumor menekan sesuatu. Seseorang yang memiliki tumor mediastinum mungkin mengalami keringat malam, mengi dan sesak napas.
Kondisi yang jarang namun berpotensi fatal yang disebut mediastinitis nekrotikans desendens juga dapat menyebabkan mediastinum melebar. Kondisi ini disebabkan oleh penyebaran infeksi kepala atau leher ke mediastinum. Tonsilitis, abses gigi, dan sinusitis berpotensi menyebabkan mediastinitis nekrotikans desendens jika infeksi tidak diobati. Gejalanya meliputi leher yang sakit atau bengkak akibat penyebaran infeksi, demam, dan sesak napas. Ini bisa menjadi kondisi yang mengancam jiwa, dan perhatian medis harus dicari sesegera mungkin.