Cedera bicep robek biasanya terjadi ketika tendon yang menempelkan otot bisep ke bahu atau siku robek karena penggunaan jangka panjang atau stres mendadak. Beberapa faktor dapat menyebabkan cedera ini termasuk radang sendi, latihan beban atau insiden terkait olahraga. Pasien sering melaporkan rasa sakit yang hebat dan kurangnya mobilitas di lengan yang terkena.
Pada pria dan wanita yang lebih muda dan setengah baya, cedera bisep robek biasanya terjadi karena aktivitas fisik. Cedera bisep yang paling umum terjadi selama latihan beban. Preacher curls, latihan yang dirancang khusus untuk menargetkan otot bisep, tetap menjadi latihan paling umum yang menyebabkan cedera.
Jatuh dengan lengan terentang atau mengangkat beban berlebihan tanpa pemanasan otot juga dapat menyebabkan cedera bisep robek. Cedera ini dikenal sebagai ruptur tendon bisep distal. Tendon distal menempelkan otot bisep ke siku. Cedera dapat berupa robekan otot bisep parsial, di mana tendon robek, atau pecah total, yang membelah tendon menjadi dua.
Robekan bisep sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua karena penggunaan umum dalam jangka waktu yang lama; cedera juga umum pada orang yang menderita radang sendi. Biasanya, cedera ini berasal dari robeknya atau pecahnya tendon yang menempelkan bisep ke kompleks bahu. Orang yang terlibat dalam aktivitas jangka panjang, terutama penggunaan lengan di atas kepala secara berlebihan, cenderung menderita jenis robekan bisep ini. Pekerjaan manual dan aktivitas seperti berenang dan tenis memenuhi syarat sebagai contoh.
Ujung panjang dan pendek dari bisep menempel pada bahu. Tendon yang lebih panjang masuk melalui soket bahu dan kemungkinan besar akan mengalami cedera. Karena tendon yang pendek, cedera yang dialami pasien tidak terlalu parah.
Cedera bisep kecil yang robek biasanya dapat diobati tanpa operasi. Dokter mungkin merekomendasikan penggunaan obat-obatan yang dijual bebas, seperti obat anti-inflamasi, bersama dengan istirahat dan terapi fisik untuk membantu pasien mendapatkan kembali kekuatan dan mobilitas pada lengan yang cedera.
Robekan bisep siku cenderung membutuhkan perawatan yang lebih intens daripada cedera bisep bahu. Perawatan seringkali melibatkan pembedahan untuk memasang kembali tendon ke tulang. Prosedur ini sering diikuti dengan terapi fisik dan program latihan. Prosesnya bisa memakan waktu mulai dari enam hingga sembilan bulan.
Cedera otot bisep yang robek harus ditanggapi dengan serius. Jika diabaikan, dan orang yang terluka terus menggunakan lengan yang cedera secara fisik, kerusakan permanen dapat terjadi. Perawatan dan olahraga segera biasanya akan mengembalikan otot bisep ke kekuatan dan mobilitas sebelum cedera.