Nyeri pinggul bilateral, nyeri yang didistribusikan di kedua pinggul alih-alih terkonsentrasi hanya pada satu, dapat dikaitkan dengan sejumlah penyebab, termasuk kerusakan pada sendi pinggul, kondisi sendi degeneratif, peradangan, infeksi, perubahan struktural pada otot dan tendon yang menopang pinggul, dan nyeri alih dari area tubuh lainnya. Orang yang mengalami jenis nyeri ini harus menemui profesional medis sehingga dia dapat melakukan evaluasi lengkap dan mengembangkan rencana perawatan.
Cedera pada pinggul, termasuk memar, patah tulang, dan dislokasi, adalah semua kemungkinan penyebab nyeri, seperti halnya peradangan, iritasi, ketegangan, dan infeksi. Orang yang lebih aktif secara fisik berada pada peningkatan risiko nyeri pinggul bilateral, terutama seiring bertambahnya usia, sebagai akibat dari aktivitas fisik. Demikian pula, orang yang menghabiskan banyak waktu berdiri, serta wanita hamil, dapat mengalami nyeri di kedua pinggul karena persendian mungkin tegang.
Penyebab lain termasuk kondisi seperti osteonekrosis, radang sendi, pseudogout, dan kondrokalsinosis, yang semuanya menyebabkan kerusakan di dalam sendi. Pinggul adalah lokasi umum untuk penyakit sendi, karena merupakan sendi yang besar dan sering digunakan, sehingga nyeri sering kali merupakan salah satu tanda pertama penyakit sendi kronis. Pelampiasan saraf atau jebakan di sepanjang tulang belakang juga dapat menyebabkan nyeri pinggul dengan membingungkan sinyal yang dikirim ke otak. Kondisi kronis seperti anemia sel sabit dan hemofilia juga dapat dikaitkan dengan rasa sakit yang disebabkan oleh kerusakan sendi.
Struktur fisik pinggul juga dapat menyebabkan nyeri bilateral. Dalam kondisi yang disebut pelampiasan femoroacetabular, bentuk tulang paha atau tulang panggul menyebabkan gesekan di dalam pinggul, menyebabkan rasa sakit, seringkali di kedua pinggul. Peradangan pada tendon dan otot di sekitar pinggul, yang disebabkan oleh penggunaan berlebihan, cedera, dan trauma lainnya, juga dapat menyebabkan nyeri pinggul bilateral, seperti halnya masalah seperti sindrom patah tulang pinggul.
Seorang profesional kesehatan dapat secara manual merasakan atau meraba pinggul untuk tanda-tanda cedera yang jelas atau anomali anatomi. Studi pencitraan medis pinggul dapat digunakan untuk mencari indikator lain untuk menjelaskan nyeri pinggul, seperti endapan kristal di sendi. Informasi ini dapat digunakan untuk membuat rekomendasi perawatan, termasuk obat-obatan, terapi fisik, dan, dalam beberapa kasus, pembedahan. Mengatasi nyeri lebih awal akan meningkatkan kemungkinan hasil yang baik, dan penting untuk segera diobati untuk nyeri sendi di bagian tubuh mana pun karena alasan ini.