Gizi buruk merupakan kondisi medis yang dapat menyebabkan sejumlah gangguan gizi, seperti anemia, beri-beri, pellagra, dan rakhitis. Dalam kasus ekstrim, kekurangan gizi dapat menyebabkan kelaparan dan kematian. Penyebab malnutrisi paling sering berkaitan dengan konsumsi zat gizi yang tidak mencukupi, meskipun malnutrisi juga dapat disebabkan oleh konsumsi zat gizi yang berlebihan atau tidak seimbang. Konsumsi nutrisi yang tidak mencukupi biasanya disebabkan oleh kondisi seperti kemiskinan, bencana alam, praktik pertanian yang buruk atau kurangnya teknologi pertanian, atau konflik dan perang. Malnutrisi juga dapat disebabkan oleh pilihan makanan yang buruk, yang mengarah pada konsumsi makanan yang tidak memiliki keseimbangan nutrisi yang tepat untuk kelangsungan fungsi tubuh manusia.
Kemiskinan adalah salah satu penyebab paling umum dari kekurangan gizi. Malnutrisi dapat terjadi bahkan di wilayah dunia yang memiliki surplus makanan, karena fakta bahwa persentase penduduk tidak mampu membeli makanan dengan nilai gizi yang baik. Kurangnya daya beli menyebabkan kelaparan di populasi yang kurang mampu, yang pada gilirannya menyebabkan kekurangan gizi.
Bencana alam, seperti kekeringan, banjir, angin topan, atau gempa bumi, juga merupakan penyebab umum kekurangan gizi. Bencana alam ini mengganggu produksi pangan dengan membunuh atau menghancurkan tanaman. Praktik pertanian yang tidak diinformasikan, seperti kegagalan rotasi tanaman, dapat menyebabkan erosi tanah dan kemandulan, yang juga dapat mengganggu produksi makanan. Selain itu, kelaparan juga dapat disebabkan oleh kurangnya akses ke teknologi pertanian modern, yang memungkinkan produksi tanaman lebih besar. Kurangnya teknologi penjernihan air adalah salah satu penyebab umum kekurangan gizi, karena persediaan air yang tidak aman dapat menyebabkan infeksi dan penyakit yang menyebabkan orang menjadi kekurangan gizi.
Perang dan konflik juga dapat mengganggu kemampuan petani untuk menghasilkan makanan yang cukup untuk memberi makan penduduk. Ini mungkin karena kekurangan tenaga kerja yang tiba-tiba karena hilangnya nyawa, atau rusaknya tanaman pangan. Konflik juga dapat menyebabkan kehancuran utilitas seperti listrik dan air, yang juga dapat menghambat produksi pangan dan menyebabkan kelaparan yang meluas.
Di zaman modern, ahli gizi menunjuk pada kondisi yang disebut kelebihan gizi sebagai salah satu penyebab utama kekurangan gizi di negara-negara dunia pertama. Gizi berlebih terjadi ketika diet seseorang mencakup kalori yang cukup, tetapi tidak mencakup cukup vitamin, mineral, dan nutrisi lainnya. Jenis malnutrisi ini paling sering menyebabkan obesitas, dan kondisi terkait seperti penyakit jantung dan diabetes. Mendapatkan sejumlah besar kalori dari satu sumber, seperti jagung atau kentang, dapat menyebabkan malnutrisi, seperti halnya konsumsi kalori kosong dan junk food yang berlebihan. Penyebab lain dari kelebihan gizi adalah alkoholisme, karena alkohol adalah kalori dan sering menyebabkan peminum merasa kenyang, tetapi tidak mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan tubuh manusia.