Apa Penyebab Kerutan di Dahi?

Kerutan pada wajah merupakan indikator yang terlihat dari proses penuaan yang normal, dan dapat terlihat pada permukaan kulit dalam bentuk garis samar, lipatan tipis atau lekukan yang dalam. Di dahi mereka bisa muncul dalam garis horizontal di area antara alis dan garis rambut. Kerutan di dahi juga dapat terlihat sebagai garis kerutan vertikal di antara alis.

Penyebab utama kerutan adalah hilangnya elastisitas kulit seiring bertambahnya usia. Seiring bertambahnya usia tubuh, pembelahan sel kulit melambat, lapisan dermis mulai menipis dan sel-sel lemak di bawah dermis mulai mengerut. Sebagai akibat dari kelenjar minyak yang memproduksi lebih sedikit emulsi air-lipid, kulit mempertahankan lebih sedikit kelembapan dan menjadi lebih kering.

Serat kolagen, yang memberikan dukungan struktural pada lapisan kulit, memanjang dan mengendur. Pada saat yang sama, protein elastin di jaringan ikat rusak dan kemampuan elastisitas kulit terpengaruh. Kulit tidak lagi mampu memperbaiki dirinya sendiri dan kendur dan kerutan muncul.

Selain penuaan normal, beberapa orang mungkin memiliki kecenderungan genetik yang menyebabkan kerutan dahi pada usia lebih dini. Ekspresi kebiasaan tertentu seperti mengerutkan kening atau mengangkat alis juga dapat berkontribusi terhadap pembentukan kerutan. Kontraksi otot yang terjadi dengan ekspresi wajah yang biasa dapat, dalam jangka waktu yang lama, menimbulkan garis kerutan wajah.

Pilihan gaya hidup yang dilakukan orang juga sering bertanggung jawab atas munculnya kerutan di dahi. Merokok dan konsumsi alkohol dapat mengganggu proses regenerasi kulit, dan pola makan yang tidak sehat, rutinitas yang tidak teratur, dan stres dapat semakin memperburuk keadaan. Pelangsingan yang drastis adalah penyebab lain karena penurunan berat badan yang cepat sama dengan hilangnya sel-sel lemak dengan cepat di kulit.

Faktor lingkungan seperti paparan sinar matahari yang berlebihan dan polusi juga membahayakan kulit dan menyebabkan penuaan dini. Radiasi ultraviolet (UV) dari matahari merusak protein kolagen dan elastin, dan polutan ozon mengurangi jumlah antioksidan Vitamin E di kulit. Sebagai tanggapan, tubuh memproduksi enzim metaloproteinase untuk memperbaiki kerusakan kulit. Perbaikan terus-menerus semacam ini, bagaimanapun, membuat kulit rentan terhadap pembentukan kerutan dahi.

Mengurangi paparan elemen cuaca dan menggunakan tabir surya dapat membantu sampai batas tertentu. Pelembab kulit yang bergizi dan gaya hidup sehat juga dapat membantu mencegah kerutan di dahi. Prosedur alternatif seperti perawatan Botox dan operasi plastik juga terkadang digunakan untuk mengobati kerutan wajah.