Keringat ketiak terjadi saat tubuh kepanasan akibat aktivitas fisik atau peningkatan suhu. Stimulasi psikologis, emosional, atau hormonal juga dapat menyebabkan ketiak berkeringat. Hampir semua bagian tubuh berkeringat, tetapi ketiak cenderung lebih banyak berkeringat karena memiliki konsentrasi kelenjar keringat yang lebih tinggi.
Keringat adalah sistem pendingin bawaan tubuh. Ini juga menghidrasi kulit dan menyeimbangkan cairan dan elektrolit tubuh. Saat tubuh kepanasan, kelenjar di bawah kulit mengeluarkan keringat. Saat udara melewatinya, kelembapan menguap dan mendinginkan kulit. Ketiak terselip di dalam tubuh dan memiliki sedikit paparan aliran udara, sehingga keringat cenderung terkumpul di sana.
Kelenjar keringat dikendalikan oleh sistem saraf simpatik, yang bertanggung jawab atas respons tubuh melawan atau lari. Ketika sistem itu dirangsang, seperti pada saat-saat ketakutan, malu, atau gugup, keringat ketiak dapat meningkat. Perubahan hormonal, seperti pubertas, kehamilan, dan menopause, juga dapat menyebabkan lonjakan keringat di ketiak.
Biasanya, ketika orang menenangkan diri, bersantai, atau meninggalkan situasi stres, mereka berhenti berkeringat. Bagi sebagian orang, keringat ketiak yang konstan dan berlebihan bisa terjadi secara spontan. Kondisi ini, yang dikenal sebagai hiperhidrosis aksila, bisa menjadi sangat parah sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Hal ini dapat menyebabkan keringat menetes dari ketiak dan membasahi kemeja bahkan ketika orang tersebut sedang istirahat dan di lingkungan yang sejuk.
Keringat berlebihan yang terbatas pada ketiak diyakini bersifat genetik, dan tidak diketahui penyebabnya. Namun, hiperhidrosis umum adalah peningkatan keringat yang berlebihan di seluruh tubuh dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Obat-obatan tertentu, obesitas, alkohol, dan rokok diketahui sebagai biang keladinya. Penyebab lainnya termasuk aktivitas berlebihan pada sistem saraf simpatik dan penyakit seperti limfoma dan endokarditis.
Ada lebih dari 2.6 juta kelenjar keringat di seluruh tubuh manusia. Kelenjar ekrin adalah kelenjar yang terjadi di sebagian besar tubuh. Mereka mengeluarkan cairan yang sebagian besar terdiri dari air dan garam dengan sejumlah kecil elektrolit. Kelenjar keringat di ketiak disebut kelenjar apokrin. Mereka lebih besar dan lebih dalam dari kelenjar ekrin, dan mereka juga menghasilkan sekresi lemak yang lebih tebal yang terdiri dari protein dan karbohidrat.
Keringat dari kelenjar apokrin mengandung feromon, zat kimia yang merangsang gairah seksual melalui indera penciuman. Komponen tersebut juga menyebabkan warna kuning pada keringat ketiak yang cenderung menodai baju. Bakteri pada kulit memecah keringat ini, menyebabkan bau tidak sedap yang terkait dengan keringat ketiak.