Apa Penyebab Gastritis Paling Umum?

Bakteri yang disebut H. pylori, atau Helicobacter pylori, adalah salah satu penyebab utama gastritis. Beberapa orang mungkin lebih rentan terhadapnya daripada yang lain, dan seiring waktu dapat menyebabkan kerusakan serius pada lapisan perut. Ini biasanya menyebabkan serangan gastritis. Penyebab gastritis lainnya dapat mencakup refluks empedu, penggunaan obat pereda nyeri yang berlebihan, dan minum terlalu banyak alkohol. Orang yang menjalani kehidupan stres tinggi juga cenderung memiliki lebih banyak masalah dengan gastritis daripada mereka yang tidak. Penyakit seperti HIV dan penyakit Crohn adalah kemungkinan penyebab gastritis lainnya.

Ada kemungkinan salah satu penyebab gastritis adalah usia tua. Ketika seseorang menua, ia mungkin menjadi lebih rentan terhadap gastritis karena lapisan perutnya semakin tipis dari waktu ke waktu. Lapisan perut yang lebih tipis biasanya akan berkontribusi pada peningkatan kepekaan terhadap cairan pencernaan asam pada kebanyakan orang, yang dapat menyebabkan gastritis. Ini juga mengapa orang yang minum alkohol secara berlebihan cenderung memiliki lebih banyak masalah dengan gastritis. Penggunaan alkohol dalam jangka waktu yang lama membakar lapisan perut, menyebabkannya menjadi lebih tipis dan lebih tipis.

Jika seseorang mengalami rasa terbakar di perutnya, tinja berwarna hitam, dan perut kembung yang disertai gas, ada kemungkinan dia menderita gastritis. Seorang dokter biasanya dapat mendiagnosis gastritis dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada pasien tentang gejalanya dan kemudian melakukan beberapa tes. Tes mungkin termasuk tes darah dan tes tinja diikuti dengan pemeriksaan endoskopi sebelum dokter dapat membuat diagnosis akhir. Endoskopi adalah prosedur yang melibatkan teropong kecil yang dimasukkan ke dalam mulut pasien dan turun ke saluran pencernaan. Seorang dokter mungkin dapat mendeteksi adanya gastritis dengan menggunakan teropong untuk melihat dari dekat lapisan lambung dan mungkin dengan mengambil sampel lapisan untuk diperiksa di bawah mikroskop.

Perawatan untuk gastritis biasanya tergantung pada kemungkinan penyebab gastritis. Jika bakteri H. pylori yang harus disalahkan, kombinasi antibiotik dan obat penghambat asam dapat digunakan. Gastritis yang muncul sebagai akibat dari faktor lain biasanya tidak diobati dengan antibiotik dan malah diobati dengan antasida dan penghambat asam. Dokter biasanya menyarankan pasien untuk melakukan beberapa perubahan gaya hidup, seperti menurunkan berat badan dan makan makanan yang lebih sehat, selain meresepkan obat. Seseorang mungkin juga dapat mencegah masalah gastritis di masa depan dengan mengubah cara dia makan dan menghilangkan kebiasaan yang berpotensi berbahaya, seperti penggunaan pereda nyeri dan alkohol secara berlebihan.