Apa Penyebab Dermatitis Seboroik pada Kulit Kepala?

Dermatitis seboroik pada kulit kepala lebih sering disebut ketombe, terutama bila terjadi pada orang dewasa. Penyebabnya agak misterius—ada beberapa bukti bahwa ragi yang dikenal sebagai malesizia mungkin sebagian bertanggung jawab, dan ini mungkin diperparah oleh terlalu banyak produksi minyak di kulit. Peningkatan produksi minyak yang memperburuk malesizia bisa menjadi sifat yang diturunkan, setidaknya dalam beberapa kasus. Ada juga penelitian yang menunjukkan peningkatan dermatitis seboroik pada kulit kepala untuk orang yang menderita gangguan neurologis tertentu, termasuk penyakit Parkinson, tetapi hubungan ini tidak dipahami dengan baik.

Ada versi lain dari dermatitis seboroik pada kulit kepala yang disebut cradle cap yang hanya muncul pada bayi. Jenis ini diduga memiliki penyebab yang berbeda, tetapi juga relatif misterius. Banyak anak mengembangkan ini di beberapa titik selama masa bayi, dan kemudian biasanya akan hilang dengan sendirinya. Mendapatkan cradle cap tidak selalu berpengaruh pada apakah orang tersebut akan mengembangkan dermatitis seboroik pada kulit kepala saat dewasa.

Ketika orang menderita dermatitis seboroik, mereka mungkin mengalami periode yang lama di mana gejalanya hilang, lalu kembali lagi. Penyebab flare-up tidak diketahui, tetapi beberapa orang berpikir itu mungkin terkait dengan kebersihan. Jika minyak dibiarkan menumpuk di kulit kepala untuk waktu yang lama, hal itu dapat menyebabkan ragi malesizia menjadi melimpah, dan itu mungkin terkait dalam beberapa hal.

Banyak perawatan berbeda yang dapat digunakan untuk dermatitis seboroik pada kulit kepala, tetapi pendekatan yang paling umum adalah sampo obat. Jika ini digunakan sesuai dengan instruksi, mereka biasanya cukup untuk menghilangkan gejala, setidaknya untuk sementara waktu. Mungkin sampo ini tersedia tanpa resep di sebagian besar negara, tetapi untuk kasus yang lebih parah, ada beberapa sampo yang memerlukan resep dokter.

Dermatitis seboroik relatif umum terjadi pada kulit kepala seseorang, tetapi kondisi ini juga dapat berkembang di tempat lain di tubuh seseorang. Setiap area di mana minyak cenderung menumpuk umumnya merupakan area yang mungkin di mana kondisi ini dapat terjadi. Misalnya, beberapa orang mengalami dermatitis seboroik di telinga atau hidung mereka. Sebagian besar ahli berpikir bahwa kulit kepala adalah lokasi yang lebih umum terutama karena rambut di kepala seseorang menyebabkan lebih banyak akumulasi minyak, dan kulit kepala juga merupakan area di mana banyak minyak diproduksi dibandingkan dengan lokasi lain.