Apa Penyebab Berbeda dari Histeria?

Histeria adalah jenis gangguan mental yang berkembang pada beberapa orang pada saat kecemasan yang ekstrim, dan mungkin ada berbagai penyebab individu untuk kondisi ini. Beberapa penyebab histeria yang lebih umum termasuk gangguan seksual, ketakutan, atau tingkat stres yang intens. Kondisi medis yang mempengaruhi otak, seperti epilepsi, dapat menyebabkan histeria pada beberapa orang. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa histeria seringkali merupakan kondisi yang diturunkan, meskipun hal ini tidak selalu terjadi. Setiap pertanyaan atau kekhawatiran tentang penyebab histeria individual harus didiskusikan dengan dokter atau profesional medis lainnya.

Gangguan seksual adalah salah satu penyebab potensial histeria yang paling sering dilaporkan. Represi atau kelebihan seksual mungkin terlibat. Mereka yang berjuang dengan pikiran atau keinginan seksual yang dianggap menyimpang secara sosial sangat rentan mengalami serangan histeria. Ada sejumlah besar remaja yang didiagnosis dengan histeria dalam budaya yang memandang masturbasi sebagai kejahatan atau dosa.

Stres atau ketakutan yang intens adalah salah satu kemungkinan penyebab histeria. Seseorang yang tidak mampu secara emosional mengatasi perubahan kehidupan normal seperti pernikahan, perceraian, atau kematian berisiko terkena histeria, terutama jika ada masalah mental atau emosional lain yang mendasarinya. Ketakutan yang parah akan tanggung jawab atau kegagalan juga merupakan penyebab potensial dari histeria.

Genetika atau keturunan diyakini menjadi penyebab histeria dalam beberapa kasus. Meskipun hubungan genetik yang sebenarnya dengan histeria belum ditemukan, penelitian telah menunjukkan bahwa beberapa keluarga memiliki jumlah anggota yang didiagnosis dengan gangguan ini secara tidak proporsional. Beberapa ahli percaya bahwa ini lebih merupakan masalah lingkungan daripada genetika, karena paparan anggota keluarga yang gugup atau paranoid dapat berdampak pada reaksi emosional seseorang terhadap perubahan yang dibawa kehidupan.

Peristiwa kehidupan traumatis atau proses penyakit alami adalah penyebab tambahan histeria. Trauma fisik atau emosional, terutama pada usia muda, meningkatkan risiko mengembangkan histeria pada mereka yang secara emosional rentan terhadap gangguan ini. Penyakit seperti epilepsi, demensia, atau adanya tumor otak dapat meningkatkan kemungkinan mengalami histeria.

Seorang dokter atau terapis biasanya akan mengambil riwayat keluarga rinci ketika mencoba untuk menentukan penyebab pasti dari histeria dalam situasi individu. Kombinasi obat-obatan dan terapi bicara biasanya direkomendasikan dalam pengobatan histeria, tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Jika penyakit fisik ditemukan menjadi penyebabnya, proses penyakit individu diperlakukan sesuai kebutuhan.