Apa Penyakit Tanaman Tomat Yang Paling Umum?

Bagi banyak tukang kebun rumah, salah satu bagian terbaik musim panas adalah memanen tomat merah cerah yang berair yang telah mereka pelihara hingga matang. Sayangnya, sejumlah penyakit tanaman tomat yang berbeda memiliki potensi untuk mendatangkan malapetaka pada tanaman halaman belakang, mengkerutkan dedaunan mereka dan meninggalkan buah mereka tertutup oleh jamur dan busuk. Empat penyakit tanaman tomat yang paling umum adalah hawar awal, kanker bakteri, busuk ujung bunga, dan antraknosa. Belajar mengenali gejala penyakit ini dapat membantu tukang kebun melihat tanamannya sampai waktu panen.

Hawar awal, yang disebabkan oleh jamur yang ada di beberapa tanah, adalah salah satu penyakit tanaman tomat yang paling umum. Biasanya menyerang daun dan batang tanaman, yang tersebar dengan lingkaran kuning kecil yang memiliki “mata banteng” hitam di tengahnya. Jika tidak diobati, daun tanaman akan mulai rontok, meninggalkan buah yang belum matang terlindung dari terik matahari musim panas. Kerusakan hawar dini dapat diminimalkan dengan merawat tanah dengan semprotan antijamur, yang dapat dibeli di pusat berkebun dan toko perbaikan rumah.

Penyakit lain yang sering menyerang daun tanaman tomat adalah kanker bakteri. Penyakit ini menyebabkan dedaunan mengerut dan mengering pada pokok tanaman, lagi-lagi membuat tomat yang belum matang tidak terlindung dari sinar matahari. Batang tanaman yang terkena dapat mengeluarkan cairan kekuningan. Bakteri yang menyebabkan penyakit ini mungkin ada di tanah atau mungkin ditemukan pada biji tomat. Tukang kebun dapat meminimalkan penghancuran bakteri dengan membeli benih tomat dari pemasok terkemuka dan dengan merawat tanah yang terkena dampak dengan semprotan yang mengandung tembaga, fungisida alami.

Dari semua penyakit tanaman tomat, busuk ujung bunga mungkin yang paling membuat frustrasi. Tomat yang terganggu oleh kondisi ini sering kali tampak sehat sempurna pada pokok anggur, tetapi ketika dipetik, diketahui bahwa pangkalnya telah “dimakan”, meninggalkan lubang hitam kering di tempat dagingnya seharusnya berada. Kondisi ini terjadi ketika tanaman yang sedang tumbuh tidak menerima kalsium yang cukup. Seringkali kekurangan ini disebabkan oleh penyiraman yang terlalu kuat, yang dapat menghilangkan nutrisi penting dari akar tanaman. Tukang kebun dapat mencegah kejadian ini dengan menyiram dengan lembut dan merawat tanah dengan mulsa yang kaya nutrisi.

Antraknosa juga sering menyerang buah tanaman tomat. Penyakit ini menyebabkan bercak-bercak busuk yang bulat dan cekung pada kulit buah yang tumbuh dan menjadi gelap seiring waktu. Ini sering disebabkan ketika jamur yang ada di tanah terciprat ke buah tanaman selama penyiraman. Tukang kebun dapat meminimalkan kerusakan antraknosa dengan merawat tanah dengan semprotan tembaga, memangkas daun bagian bawah tanaman agar tidak bersentuhan dengan tanah yang terkena jamur, dan menyiram dengan hati-hati untuk mencegah percikan.