Apa Penyakit Ganglia Basal yang Berbeda?

Ganglia basal adalah kumpulan inti di otak yang bertanggung jawab untuk mengontrol gerakan sukarela dan pelaksanaan tugas-tugas yang dipelajari. Kerusakan pada area otak ini menyebabkan masalah dengan tugas motorik dan gerakan tubuh yang tidak terkendali. Kerusakan ini dapat disebabkan oleh trauma, tetapi lebih mungkin terjadi sebagai akibat dari penyakit atau gangguan otak. Penyakit ganglia basalis primer adalah penyakit Parkinson, tardive dyskinesia, Hemiballismus dan penyakit Huntington.

Penyakit Parkinson adalah jenis gangguan hipokinetik, yang berarti menyebabkan penurunan kontrol motorik dan kecepatan gerakan. Gangguan ini merupakan hasil dari rendahnya tingkat dopamin di ganglia basal. Karakteristik Parkinson termasuk tremor, kekakuan, gerakan lambat, pola berjalan menyeret, dan depresi.

Selain Parkinson, penyakit ganglia basalis adalah gangguan hiperkinetik. Karena penurunan aktivitas di ganglia basal, kontrol gerakan terpengaruh dan hasil gerakan yang tidak terkendali. Gerakan-gerakan tersebut dapat berupa tremor, gerakan menyentak anggota badan, atau gerakan otot bergantian yang cepat.

Diskinesia tardif disebabkan oleh masalah dengan reseptor dopamin di ganglia basal. Reseptor menjadi terlalu sensitif terhadap dopamin, menyebabkan gerakan otot yang tidak terkendali. Gerakan seperti itu paling sering terlihat pada otot-otot wajah. Hemiballismus ditandai dengan gerakan tak sadar hanya pada satu sisi tubuh.

Salah satu penyakit ganglia basal yang paling melemahkan adalah penyakit Huntington. Gangguan ini bersifat turun-temurun dan menyebabkan masalah yang signifikan dengan bicara, gerakan, kognisi dan perilaku. Aktivitas anggota tubuh tersentak-sentak, dan produksi bicara secara bertahap menurun. Penyakit ini bersifat progresif dan pada akhirnya akan mengakibatkan kematian.

Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa sindrom Tourette mungkin, setidaknya sebagian, disebabkan oleh masalah di ganglia basal. Gangguan pada sirkuit saraf inti basal dapat menyebabkan tics tak terkendali dan ledakan yang terkait dengan gangguan ini. Demikian pula, beberapa jenis gangguan obsesif kompulsif mungkin merupakan akibat dari disfungsi di area otak ini. Penelitian gangguan ini dan hubungannya dengan ganglia basalis dimulai pada akhir abad ke-20, tetapi telah mengarah pada pengembangan bentuk pengobatan baru untuk kondisi tersebut.

Mempelajari penyakit ganglia basal adalah cara yang sangat baik untuk menemukan lebih banyak tentang area otak yang kompleks ini. Aktivitas inti basal yang berlebihan dapat menyebabkan gerakan hipokinetik yang sulit untuk dimulai, sedangkan aktivitas yang kurang dapat menyebabkan gerakan yang cepat dan tidak terkendali. Memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang mengapa perubahan aktivitas terjadi mungkin memegang kunci untuk pengobatan berbagai penyakit ganglia basalis.