Perawatan neuropati diabetik umumnya melibatkan kombinasi gaya hidup sehat dan berbagai perawatan medis, tergantung pada jenis dan tingkat kerusakan saraf yang diderita pasien tertentu. Neuropati diabetik biasanya terjadi sebagai akibat dari penurunan aliran darah ke ekstremitas yang dikombinasikan dengan kadar gula darah yang tinggi secara kronis. Untuk alasan ini, neuropati diabetik dapat terjadi ketika penderita diabetes tidak mengontrol kadar gula darah mereka secara memadai. Setelah neuropati diabetik terjadi, pengobatan dapat mencakup pengobatan, terapi fisik, terapi komplementer, dan stimulasi saraf listrik transkutan (TENS). Kerusakan saraf diabetik tidak dapat dipulihkan, jadi pengobatan neuropati diabetik biasanya melibatkan pengelolaan gejala dan upaya untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
Perawatan untuk neuropati diabetik berbeda tergantung pada jenis kerusakan saraf dan tingkat kerusakan saraf. Penderita diabetes mungkin mengalami neuropati otonom, atau kerusakan pada saraf yang mengontrol fungsi tak sadar seperti pencernaan, tekanan darah, dan fungsi seksual. Orang lain mungkin mengalami neuropati perifer, atau kerusakan saraf yang memungkinkan sensasi di ekstremitas dan area lainnya.
Pengobatan neuropati otonom diabetik seringkali melibatkan pengobatan gejala kerusakan saraf. Bagi mereka yang mengalami masalah pencernaan, perubahan pola makan dan obat-obatan, termasuk antibiotik, mungkin diperlukan. Bagi mereka yang memiliki masalah tekanan darah, obat tekanan darah dapat diresepkan. Neuropati otonom diabetik dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Berbagai jenis neuropati otonom merespons secara berbeda terhadap pengobatan.
Pengobatan neuropati perifer diabetik biasanya melibatkan penggunaan obat-obatan untuk menghilangkan rasa sakit yang terkait dengan kerusakan saraf perifer. Pereda nyeri oral dan krim dapat diresepkan. Antidepresan sering diresepkan untuk pasien untuk pengobatan neuropati diabetik, bahkan jika pasien ini tidak menderita depresi.
Terapi fisik sering digunakan dalam kombinasi dengan obat-obatan dalam pengobatan neuropati diabetik. Latihan peregangan dan pemijatan dapat membantu meringankan rasa sakit akibat kerusakan saraf. Terapi komplementer, termasuk akupunktur, mungkin bermanfaat untuk pengobatan neuropati diabetik. Para peneliti belum mengeksplorasi manfaat penuh akupunktur untuk manajemen nyeri neuropati diabetik.
Stimulasi saraf listrik transkutan, atau TENS, adalah pengobatan neuropati diabetes umum lainnya. TENS memberikan kejutan listrik kecil ke ujung saraf. Beberapa pasien menemukan bahwa sengatan listrik ini dapat meredakan nyeri. Perangkat TENS berukuran kecil dan mudah digunakan. Sebagian besar pasien dapat melakukan perawatan TENS sendiri di rumah, tanpa banyak pengawasan medis.
Elemen terpenting dari pengobatan neuropati diabetik mungkin adalah perawatan diri yang tepat. Pemeriksaan medis secara teratur, kontrol gula darah yang memadai dan konsisten, serta olahraga ringan yang teratur dapat membantu mencegah kerusakan saraf diabetes lebih lanjut. Dokter biasanya menyarankan penderita diabetes untuk menghindari alkohol dan merokok sebagai cara untuk membantu mencegah neuropati diabetik.