Ada sejumlah pengobatan alternatif untuk asma termasuk pengobatan herbal, terapi nutrisi, dan pernapasan. Herbal tidak boleh digabungkan dengan obat-obatan tanpa bimbingan seorang profesional medis berlisensi, tetapi terapi nutrisi dan latihan pernapasan adalah praktik yang saling melengkapi. Ini dapat digunakan bersama dengan pengobatan alternatif lain untuk asma atau terapi obat konvensional.
Banyak herbal telah digunakan dalam mengobati asma. Herbal ini dapat digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan yang lain. Beberapa kombinasi herbal memiliki efek sinergis yang membuatnya lebih kuat daripada ketika herbal digunakan sendiri.
Herbal yang berbeda menargetkan gejala yang berbeda. Misalnya, teh hijau dan minyak yang diekstrak dari daun mullein bertindak sebagai bronkodilator alami untuk membuka saluran pernapasan, sedangkan fenugreek dan jahe memiliki sifat ekspektoran yang dapat meredakan batuk asma jika digunakan dalam kombinasi. Coltsfoot adalah salah satu pengobatan alternatif herbal untuk asma yang memiliki sifat ekspektoran dan dapat digunakan untuk menghilangkan batuk.
Peradangan pada saluran bronkial menyebabkan gejala asma. Herbal yang dapat mengurangi peradangan ini termasuk jahe, kunyit, licorice, dan boswellia serrata. Ivy kering, tylophora indica, butterbur, dan ekstrak kulit pohon pinus kering, umumnya dikenal sebagai pycnogenol, adalah beberapa herbal lain yang juga terbukti sebagai pengobatan alternatif yang efektif untuk asma.
Menghilangkan makanan dari diet yang membuat penderita asma alergi mungkin cukup untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan asma yang diinduksi alergi dalam beberapa kasus. Inilah sebabnya mengapa tes alergi umumnya dianjurkan untuk seseorang yang menderita asma. Beberapa makanan yang paling sering memicu alergi adalah kacang-kacangan, makanan laut, produk susu, gandum, dan bahan tambahan kimia seperti pengawet dan pewarna makanan.
Makanan tertentu dan suplemen nutrisi dapat ditambahkan ke dalam diet seseorang untuk mengurangi keparahan gejala dan jumlah serangan asma. Penelitian telah menunjukkan bahwa asam lemak omega-3 dapat membantu mengurangi gejala asma. Asam lemak ini ditemukan dalam ikan berlemak, kacang-kacangan, dan beberapa sayuran hijau termasuk salad hijau, kangkung, dan kubis Brussel.
Makan makanan yang kaya antioksidan dapat mengurangi terjadinya asma. Antioksidan ditemukan dalam anggur merah, buah-buahan segar, dan sayuran segar. Bawang merah dan bawang putih juga baik untuk penderita asma karena makanan ini mengandung zat yang dapat mengurangi kejang dan peradangan bronkial.
Beberapa penelitian telah menunjukkan teknik pernapasan Buteyko efektif dalam mengurangi gejala pada beberapa penderita asma. Teknik ini terdiri dari latihan pernapasan dangkal yang mirip dengan pernapasan yoga. Teknik pernapasan Buteyko didasarkan pada konsep bahwa peningkatan kadar karbon dioksida yang disebabkan oleh pernapasan dangkal membuka saluran bronkial.