Apa Pekerjaan Teknisi Laboratorium Medis yang Berbeda?

Pekerjaan laboratorium medis biasanya dibagi menjadi dua jenis utama. Seorang teknolog laboratorium medis, pekerjaan yang seringkali membutuhkan gelar sarjana, umumnya bertindak sebagai manajer lab, yang membutuhkan pengoperasian peralatan medis yang canggih, mengawasi karyawan lab lainnya, dan menafsirkan hasil lab. Jenis pekerjaan laboratorium medis lainnya adalah teknisi laboratorium medis. Posisi ini biasanya membutuhkan penyelesaian program sertifikasi atau gelar associate. Seorang teknisi bekerja di laboratorium atau fasilitas jarak jauh bersama teknolog, mengumpulkan sampel dan menganalisisnya.

Pekerjaan teknisi laboratorium medis di laboratorium kecil mungkin memerlukan pengerjaan semua jenis sampel, tergantung pada alur kerjanya. Laboratorium yang lebih besar biasanya akan menugaskan teknolog dan teknisi mereka ke area khusus di mana mereka akan melakukan jenis pekerjaan yang sama berulang kali. ini memungkinkan karyawan memperoleh banyak pengalaman dengan perangkat atau pengujian tertentu.

Misalnya, beberapa pekerjaan teknisi laboratorium medis akan berbasis di bidang mikrobiologi. Hari kerja biasa mungkin dihabiskan untuk menyiapkan sampel jaringan dan cairan tubuh, dan menganalisisnya untuk mengetahui keberadaan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur. Teknisi laboratorium lain mungkin mengkhususkan diri dalam pengujian genetik sampel darah, sementara yang lain mempersiapkan dan menganalisis tes darah rutin untuk jumlah sel dan kadar kolesterol.

Pekerjaan teknisi laboratorium medis dapat dibagi lebih lanjut. Teknisi mungkin dibatasi untuk menyiapkan sampel dan slide, sementara teknolog diberi tanggung jawab untuk memeriksanya dan menafsirkan hasilnya. Di beberapa laboratorium medis, teknisi dan teknolog dapat melakukan fungsi pekerjaan yang sama persis, sementara di laboratorium lain tugas pekerjaan akan bervariasi dengan prosedur yang lebih maju disediakan untuk teknolog.

Teknolog dan teknisi laboratorium medis dapat mempersempit karir mereka menjadi sub-spesialisasi. Misalnya, teknisi laboratorium yang mengambil sampel darah dikenal sebagai phlebotomist. Orang ini dapat dipekerjakan di rumah sakit, bank darah, atau pusat plasma, atau melakukan perjalanan ke panti jompo untuk mengambil sampel darah. Pekerjaan teknisi laboratorium medis lainnya berspesialisasi dalam mendapatkan sampel jaringan, dan dikenal sebagai ahli histoteknik.

Memimpin semua pekerjaan teknisi laboratorium medis ini adalah dokter yang bertanggung jawab atas lab, yang dikenal sebagai ahli patologi. Pada akhirnya adalah tanggung jawabnya untuk menandatangani interpretasi hasil laboratorium. Pekerjaan teknisi laboratorium medis memiliki potensi untuk menawarkan berbagai kondisi kerja dan tugas pekerjaan selama karier. Ada potensi untuk maju ke bidang khusus yang kompleks. Ada juga kesempatan untuk bekerja di berbagai pengaturan klinis, termasuk laboratorium rumah sakit kecil, di mana teknisi bertanggung jawab atas seluruh proses pengumpulan sampel dari pasien, menyiapkannya, menganalisisnya, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada dokter.