Apa Pekerjaan Konselor Kesehatan Mental yang Berbeda?

Konselor kesehatan mental bekerja untuk membantu mereka yang berjuang dengan berbagai masalah kesehatan mental, termasuk depresi, kecemasan, harga diri rendah, perasaan ingin bunuh diri, kesedihan, dan stres. Sementara konselor ini umumnya dilatih untuk menangani spektrum yang luas dari masalah kesehatan mental, banyak dari mereka memilih untuk berspesialisasi dalam masalah atau kelompok masalah tertentu atau untuk bekerja dengan kelompok usia tertentu. Beberapa pekerjaan konselor kesehatan mental yang paling umum termasuk konseling praktik pribadi, konseling fasilitas psikiatri, konseling remaja, dan konseling geriatri.

Konseling praktik pribadi adalah salah satu pekerjaan konselor kesehatan mental yang paling umum. Konselor jenis ini mempertahankan kantor tempat kliennya datang untuk sesi. Dia mungkin menemui klien dengan berbagai jenis masalah kesehatan mental atau dia mungkin membatasi praktiknya pada masalah tertentu, seperti gangguan makan atau kecemasan sosial. Selama sesi, dia membantu kliennya dalam merenungkan penyebab dan dampak dari masalah mereka dan membantu mereka mengembangkan strategi yang sehat untuk mengatasi masalah tersebut di masa depan. Dia kadang-kadang dapat melakukan sesi yang mencakup kliennya dan orang yang dicintai klien, yang dapat, dengan bimbingan konselor, memberi klien wawasan lebih lanjut tentang sifat masalahnya.

Beberapa pekerjaan konselor kesehatan mental berbasis di fasilitas psikiatri. Dalam jenis posisi ini, konselor biasanya bekerja dengan penghuni fasilitas yang sedang berjuang melawan krisis kejiwaan yang serius, seperti percobaan bunuh diri. Seringkali, pekerjaan konselingnya berbentuk sesi kelompok di mana klien didorong untuk berbagi wawasan tentang masalah kesehatan mereka dengan sesama penghuni. Dia umumnya bekerja dalam koordinasi dengan staf psikiater dan psikolog untuk menciptakan pendekatan pengobatan multi-dimensi untuk setiap residen.

Pekerjaan konselor kesehatan mental lainnya berkisar pada merawat anak-anak dan remaja. Klien muda ini mungkin menderita banyak masalah kesehatan mental yang berbeda, termasuk masalah harga diri dan kecemasan yang disebabkan oleh transisi keluarga seperti perceraian. Seringkali, seorang konselor remaja berbasis di sekolah dasar atau menengah. Konselor dapat mengadakan sesi tahunan dengan setiap siswa di sekolah, di mana ia memeriksa indikasi kesulitan kesehatan mental. Jika dia mengidentifikasi masalah pada salah satu siswa ini, dia dapat melanjutkan untuk mengadakan sesi reguler dengan mereka.

Konselor geriatri bekerja dengan klien yang menderita masalah kesehatan mental yang berhubungan dengan penuaan. Konselor jenis ini sering digunakan oleh fasilitas perawatan lansia. Dia mungkin melihat kliennya satu lawan satu atau mungkin mengawasi sesi konseling kelompok. Masalah umum yang dibahas dalam konseling geriatri termasuk emosi yang sulit yang dapat menyertai hilangnya orang sezaman, mobilitas yang semakin terbatas, atau timbulnya kondisi seperti Alzheimer. Area lain yang sering dihadapi dalam sesi konseling geriatri adalah ketakutan akan kematian.