Ada empat jenis pekerjaan arsitek data yang berbeda: desain, implementasi, penyesuaian, dan dukungan. Seorang arsitek data adalah seseorang yang bertanggung jawab untuk meninjau struktur data dan merancang infrastruktur data. Arsitektur teknologi informasi adalah organisasi sistem data, hubungan dan aturan yang mengatur perilaku sistem komputer.
Desain sistem adalah komponen utama dari pekerjaan arsitek data. Dalam peran ini, seorang arsitek data juga dikenal sebagai pemodel data. Keahlian ini diperlukan untuk sistem berbasis basis data yang besar. Dalam peran desain, arsitek data harus mengidentifikasi tabel kunci dalam sistem database relasional. Desain yang buruk berdampak negatif pada kinerja sistem, pelaporan, dan keterbatasan pemrosesan.
Implementasi sistem perencanaan sumber daya perusahaan (ERP) membutuhkan setidaknya satu arsitek data penuh waktu. Sistem yang memiliki banyak modul atau area fungsional dibangun di atas basis data relasional. Database ini harus dirancang khusus untuk setiap instalasi. Selain itu, sistem ERP memerlukan setidaknya tiga contoh atau versi. Instans produksi, jaminan kualitas, pengembangan, dan pelaporan semuanya memerlukan arsitektur yang berbeda dan harus dipelihara oleh arsitek data.
Kustomisasi arsitektur data sangat umum, karena sangat sedikit solusi standar yang memenuhi kebutuhan organisasi yang diperlukan. Struktur mungkin perlu disesuaikan ketika ada perubahan pemrograman, patch, upgrade atau modifikasi pada perangkat keras fisik. Banyak perusahaan juga memiliki arsitek data yang mengoptimalkan struktur database untuk situs web interaktif atau solusi manajemen konten mereka.
Dukungan berkelanjutan diperlukan untuk memelihara struktur data yang kompleks. Setiap perubahan pada struktur teknologi yang mendasari atau cara sistem diprogram untuk berinteraksi dengan tabel database mungkin memerlukan koreksi oleh arsitek data. Penting untuk disadari bahwa pekerjaan arsitek data memerlukan keterampilan tingkat tinggi dan pemahaman tentang dampak persyaratan bisnis pada struktur teknologi.
Agar kualitas untuk pekerjaan arsitek data yang berbeda, Anda harus memiliki gelar sarjana dalam ilmu komputer, pemodelan data, statistik atau matematika. Selain itu, pelatihan khusus dalam pemodelan data, teknik optimasi sistem dan solusi ERP yang paling umum diperlukan. Beberapa perangkat lunak pemodelan data dan manajemen struktur banyak digunakan oleh arsitek data.
Pertumbuhan gudang bisnis dan alat intelijen bisnis telah menghasilkan peningkatan kebutuhan akan arsitek data. Gudang bisnis atau sistem intelijen digunakan secara ketat untuk menghasilkan laporan, kubus data, dan informasi yang disesuaikan untuk menjawab pertanyaan bisnis tertentu. Perusahaan biasanya mulai mengeksplorasi solusi ini karena sistem bisnis mereka menjadi lebih stabil dan pengguna sekarang nyaman mencari informasi yang lebih detail.