Apa Pekerjaan Arbitrase yang Berbeda?

Arbitrase adalah cara hukum untuk menyelesaikan perselisihan di antara para pihak alih-alih pergi ke pengadilan. Sebagian besar arbitrase berlangsung hanya dengan para pihak dan arbiter, yang bertindak sebagai pihak ketiga yang netral. Pengacara dan profesional lainnya bekerja di berbagai pekerjaan arbitrase dalam upaya untuk menyelesaikan masalah mulai dari kontrak, undang-undang perburuhan dan masalah upah.

Salah satu dari banyak pekerjaan arbitrase adalah spesialis program arbitrase. Profesional ini bekerja sebagai spesialis kasus yang melakukan manajemen kasus. Tugas utama spesialis adalah memasukkan informasi tentang para pihak ke dalam sistem arbitrase untuk arbiter dan menangani tugas-tugas seperti faktur dan pengeluaran. Tanggung jawab lain yang dimiliki orang ini adalah meninjau dan memasukkan dokumen ke dalam file serta meminta pameran untuk arbitrase.

Pengacara arbitrase komersial memegang salah satu dari banyak pekerjaan arbitrase yang tersedia di bidang ini. Pengacara yang bekerja sebagai arbiter seringkali disewa oleh perusahaan untuk melakukan arbitrase pribadi antara perusahaan dan pihak yang mengajukan pengaduan. Banyak perusahaan sekarang memasukkan arbitrase wajib dalam kontrak untuk situasi umum seperti karyawan yang tidak puas dan keluhan konsumen. Perusahaan asuransi juga mempertahankan pengacara untuk menengahi penyelesaian antara konsumen untuk kecelakaan kendaraan bermotor dan klaim pemilik rumah tertentu. Hal ini menguntungkan bagi perusahaan karena dapat menghemat uang terkait dengan biaya pengadilan, biaya hukum dan saksi ahli.

Koordinator penyelesaian sengketa alternatif (Koordinator ADR) biasanya dipekerjakan dengan sistem pengadilan seperti pengadilan perdata atau pidana. Koordinator ADR bertanggung jawab untuk menugaskan seseorang untuk melakukan arbitrase kasus dan menjadwalkan arbitrase. Karyawan ini juga mengirimkan pemberitahuan kepada para pihak setelah arbitrase ditetapkan dan membantu menyelesaikan konflik apa pun yang dimiliki para pihak. Koordinator menginformasikan hakim yang ditugaskan untuk masalah arbitrase yang tertunda.

Arbiter tenaga kerja adalah salah satu pekerjaan arbitrase yang banyak diminati karena meningkatnya konflik dengan pengusaha dan karyawan. Orang-orang ini biasanya adalah pengacara atau profesional lain yang memiliki pengalaman dalam menegosiasikan kontrak kerja, gaji, dan masalah ketenagakerjaan. Arbiter tenaga kerja juga menawarkan kelas pendidikan seperti pelatihan manajemen tenaga kerja dan kebijakan kompensasi pekerja.

Orang yang bekerja dalam pekerjaan arbitrase harus memiliki pengetahuan tentang undang-undang perburuhan dan tren pekerjaan. Seorang arbiter juga perlu mengetahui aturan dan prosedur yurisdiksi yang melibatkan arbitrase. Beberapa tugas lain yang harus dapat dilakukan oleh seorang arbiter adalah melakukan tinjauan kasus, menganalisis masalah pihak, dan melakukan penelitian hukum. Arbiter juga harus tahu bagaimana menyusun perjanjian dan ketentuan arbitrase.