Apa Paradoks Abilene itu?

Paradoks Abilene terjadi ketika sekelompok orang membuat keputusan untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan keinginan batin masing-masing anggota kelompok. Ini terjadi ketika komunikasi gagal total. Setiap anggota kelompok berpikir bahwa pendapatnya sendiri entah bagaimana tidak layak atau bertentangan dengan anggota kelompok lainnya. Oleh karena itu, seseorang tidak mengatakan apa yang sebenarnya dia pikirkan, dan sebagai akibatnya, kelompok tersebut menderita secara keseluruhan.

Paradoks didefinisikan sebagai kontradiksi. Paradoks Abilene dinamakan demikian karena contoh yang digunakan untuk menggambarkan fenomena oleh pencetus teori, Jerry B. Harvey. Dalam bukunya tahun 1988 The Abilene Paradox and Other Meditations on Management, Harvey menggambarkan sekelompok orang yang memutuskan untuk melakukan perjalanan ke Abilene, masing-masing pergi karena dia pikir yang lain ingin pergi. Bahkan, tidak ada dari mereka yang mau pergi.

Teori di balik Paradoks Abilene paling baik dijelaskan oleh psikolog dan ilmuwan sosial sebagai bentuk pemikiran kelompok. Hal ini terjadi ketika anggota kelompok cenderung menghindari goncangan, sehingga untuk berbicara, dan mencapai konsensus yang mungkin atau mungkin tidak mewakili cita-cita atau pendapat masing-masing anggota. Groupthink umumnya menghasilkan keputusan yang buruk atau tergesa-gesa, karena tidak ada yang mau secara kritis menganalisis pendapat atau pernyataan orang lain.

Dalam aplikasi manajemen, Paradoks Abilene digunakan sebagai alat instruksional. Bahkan ada video pengajaran singkat yang menguraikan inti dari Paradoks Abilene dan digunakan dalam beberapa seminar manajemen. Pada dasarnya, ini menunjukkan bahwa anggota kelompok perlu mengelola kesepakatan mereka sama seperti ketidaksepakatan mereka. Ini mengajarkan bahwa dalam jenis komite apa pun, sebelum keputusan dibuat, anggota kelompok harus saling bertanya “Apakah kita akan pergi ke Abilene?” dalam upaya untuk memastikan bahwa keputusan didasarkan pada pendapat aktual dan bukan hanya bentuk pemikiran kelompok.

Konformitas sosial memainkan peran besar dalam Paradoks Abilene. Secara umum dipahami di antara para ahli psikologis bahwa seseorang dapat membuat keputusan yang sangat berbeda ketika dalam kelompok daripada ketika dia ditinggalkan sendirian. Alasannya beragam, tetapi mungkin termasuk keinginan untuk menghindari konfrontasi atau rasa malu. Banyak studi psikologis diarahkan untuk menentukan bagaimana dan mengapa orang membuat keputusan, dan bagaimana mereka bervariasi dalam lingkungan sosial.