Apa Obat Paling Efektif untuk Post-Nasal Drip?

Beberapa obat yang paling efektif untuk post-nasal drip adalah antihistamin dan obat alergi. Antibiotik juga dapat berguna ketika gejala berhubungan dengan infeksi bakteri. Biasanya, post-nasal drip menyebabkan lendir mengalir ke tenggorokan, dan menghasilkan pembersihan tenggorokan yang konstan, batuk, sakit tenggorokan, dan terkadang, sakit perut. Selain infeksi, post-nasal drip bisa disebabkan oleh alergi, hay fever, dan makan makanan pedas.

Sebelum rencana perawatan yang berhasil dapat dilakukan, penyebab pasti dari post-nasal drip perlu ditentukan. Ini kadang-kadang bisa sulit, dan kondisinya sering kronis dan resisten terhadap pengobatan umum. Profesional medis terkadang akan merujuk pasien ke ahli alergi jika perawatan tradisional tidak berhasil.

Antihistamin secara luas diresepkan sebagai obat yang efektif untuk post-nasal drip. Mereka bekerja dengan menangkal reaksi tubuh terhadap alergen, membantu mencegah tubuh memproduksi lendir yang berlebihan yang bisa menetes ke tenggorokan. Meskipun antihistamin dapat meredakan hidung tersumbat, obat ini juga dapat menyebabkan mulut kering, retensi urin, kantuk, dan pening di pagi hari. Dekongestan juga dapat digunakan, karena dapat mengurangi peradangan hidung dan produksi lendir. Obat-obatan ini dapat menyebabkan jantung berdebar, gelisah, dan insomnia.

Ketika alergi adalah penyebab post-nasal drip, obat alergi sering direkomendasikan. Obat-obatan ini membantu pasien menjadi peka terhadap alergen yang diketahui, yang dapat membantu meringankan gejala. Penderita alergi sering mengalami kondisi kronis ini sepanjang hidupnya, sehingga sulit untuk mengobati post-nasal drip yang disebabkan olehnya.

Keluhan yang mengganggu bagi penderita post-nasal drip adalah gangguan gastrointestinal dan mual yang terjadi ketika lendir tertelan. Antasida yang dijual bebas biasanya membantu meredakan gejala perut, tetapi jika mual berlanjut, pasien harus berkonsultasi dengan profesional medis.

Orang-orang tertentu rentan terhadap efek makanan pedas pada sinus. Untuk orang-orang ini, makan makanan panas dan pedas dapat memicu sinus untuk menghasilkan kelebihan lendir dan post-nasal drip, yang dapat berlangsung selama berjam-jam. Namun, ketika makanan yang mengganggu dihilangkan dari diet, gejala umumnya hilang.
Meskipun tidak ada obat permanen untuk post-nasal drip, ada perawatan efektif yang berguna untuk meredakan atau mengurangi gejala. Seorang profesional medis terbaik dapat merekomendasikan rencana perawatan berdasarkan penyebab kondisi dan apakah pasien akan dapat mentolerir efek samping.