Privasi, secara sederhana, adalah hak untuk menjaga kerahasiaan informasi tertentu dan dilindungi dari pihak lain. Meskipun beberapa doktrin pemerintah, seperti Konstitusi Amerika Serikat, menjamin hak privasi tertentu, pertumbuhan teknologi informasi yang mudah diakses dan meningkatnya kekhawatiran atas keselamatan dan legalitas telah menimbulkan pertanyaan ekstensif tentang hak privasi yang dilindungi. Pertanyaan-pertanyaan ini tampaknya merambah hampir setiap aspek kehidupan masyarakat sehari-hari, baik di sekolah, di tempat kerja, berurusan dengan pemerintah, atau bahkan membeli produk di toko.
Masalah privasi di tempat kerja biasanya berkisar pada hak perusahaan versus hak pribadi karyawan. Sementara majikan memang memiliki hak untuk mencegah penipuan dan memastikan efisiensi pekerja, beberapa percaya bahwa ada wilayah abu-abu etis di mana mudah bagi perusahaan untuk menyerang privasi pribadi pekerja. Banyak ahli mengatakan bahwa perusahaan memiliki hak untuk memantau penggunaan komputer perusahaan dan memiliki akses ke server email perusahaan, tetapi bukan hak untuk membaca email pribadi atau mengakses komputer pribadi yang digunakan untuk bekerja.
Penemuan Internet dan munculnya komputer telah menyebabkan penciptaan besar-besaran masalah privasi baru bagi banyak orang. Server email, misalnya, sering menempatkan iklan bertarget di akun email seseorang berdasarkan kata-kata yang ditemukan di email akun. Sementara banyak perusahaan bersikeras bahwa hanya program komputer, dan bukan orang lain, yang memiliki akses ke informasi yang digunakan untuk menargetkan iklan ini, banyak yang tetap curiga dan menganggap ini sebagai pelanggaran privasi.
Karena kurangnya undang-undang yang disebutkan tentang privasi dan Internet, masalah privasi muncul secara teratur di seluruh sektor informasi. Saat membeli produk secara online, pelanggan mungkin harus memasukkan data pribadi, termasuk informasi keuangan. Beberapa perusahaan mungkin menjual informasi kontak, catatan pembelian, dan data pendapatan pihak ketiga, yang mengakibatkan spam yang tidak diinginkan, surat sampah, dan kemungkinan pencurian identitas yang selalu ada.
Salah satu masalah privasi terbesar berkaitan dengan ketersediaan data pribadi dan potensinya untuk memungkinkan diskriminasi. Misalnya, jika sebuah perusahaan memiliki akses tak terbatas ke data kesehatan pribadi, apakah merupakan pelanggaran hak pribadi untuk memecat seorang karyawan dengan riwayat depresi, bahkan jika kondisi tersebut tidak mempengaruhi kinerja? Apakah masuk akal atau pelanggaran hak privasi untuk bersikeras bahwa karyawan depresi mengambil anti-depresan untuk mempertahankan pekerjaan? Pertanyaan seperti ini adalah alasan utama mengapa pedoman pemerintah mengenai masalah privasi sangat penting.
Siswa telah lama menghadapi masalah privasi di sekolah. Di Amerika Serikat, banyak yang menganggap pengujian obat acak terhadap atlet pelajar sebagai pelanggaran besar terhadap privasi dan pelanggaran hak hukum. Meskipun demikian, administrator sekolah sering menuntut hak sekolah untuk memastikan bahwa tidak ada pelanggaran kebijakan narkoba sekolah yang terjadi. Masalah privasi di sekolah sering diperparah oleh fakta bahwa siswa di bawah umur tidak memiliki hak yang sah untuk memilih, dan dapat dilihat sebagai korban dari sistem di mana mereka tidak diberikan hak atau perwakilan yang sama.
Masalah privasi yang berpotensi paling menakutkan berkaitan dengan perlakuan pemerintah terhadap hak privasi individu. Kemampuan pejabat pemerintah untuk menyadap telepon, merekam pergerakan, dan mendapatkan akses ke data pribadi sering dibenarkan atas nama mengungkap kejahatan dan melindungi kesejahteraan umum. Di banyak negara, organisasi pemerintah harus menunjukkan bahwa suatu kejahatan dicurigai sebelum memulai pengawasan. Namun, ketakutan yang meningkat akan terorisme di abad ke-21 telah membuat wilayah abu-abu privasi ini semakin suram, dan beberapa orang percaya bahwa pelanggaran privasi yang disetujui oleh pemerintah adalah bagian dari lereng licin menuju tirani.
Meskipun banyak orang percaya bahwa harus ada hak hukum atas privasi, hak itu sering kali tidak didefinisikan dengan baik dan mungkin sangat berbeda tergantung pada undang-undang setempat. Uni Eropa menegaskan bahwa anggota mengatur privasi sesuai dengan kesepakatan dasar. Kanada sering dianggap sebagai model hak privasi individu, dengan undang-undang khusus mengenai perlindungan dari invasi privasi pemerintah, serta perlindungan seputar data elektronik. Masalah privasi adalah perjuangan berkelanjutan yang menjadi lebih rumit ketika teknologi informasi baru ditemukan. Banyak ahli mengantisipasi bahwa salah satu masalah hukum utama abad ke-21 adalah pembuatan dan pengaturan undang-undang privasi.