Apa Masalah Gigi Tiruan Yang Paling Umum?

Beberapa masalah gigi palsu yang umum adalah sakit dan luka di mulut, pemasangan yang tidak tepat, dan kesulitan makan. Masalah gigi tiruan tidak jarang dialami oleh siapa pun, terutama karena memasukkan sesuatu yang asing ke dalam mulut dapat terbukti sangat tidak nyaman dan canggung. Kadang-kadang, masalah gigi tiruan dapat terjadi dengan masalah lain yang terjadi pada gigi, lidah, dan gusi, dengan masalah yang menyebabkan masalah lain menjadi lebih buruk.

Nyeri di dalam dan di sekitar mulut bisa sangat umum, terutama saat gigi palsu baru dipakai. Beberapa hari rasa sakit mungkin dialami saat seseorang menyesuaikan diri dengan gigi palsu, tetapi kunjungan ke dokter gigi mungkin diperlukan jika rasa sakit terus berlanjut. Rasa sakit yang terus-menerus dapat berarti bahwa gigi palsu tidak menempel dengan aman pada gusi, suatu masalah yang dapat menyebabkan mulut dan sariawan. Hal ini karena gusi dan tulang rahang pasien mungkin sudah mulai berkontraksi, sehingga memberikan dasar yang tidak stabil untuk gigi tiruan. Kunjungan rutin ke dokter gigi dapat menghindari masalah gigi tiruan seperti ini, karena dokter gigi dapat menyediakan gigi palsu yang terpasang dengan benar kepada pasien.

Dokter gigi biasanya merekomendasikan makan makanan keras dan bergetah dalam jumlah sedang saat menggunakan gigi palsu, tetapi kesulitan umum dalam mengunyah dapat menimbulkan masalah gigi palsu yang nyata. Alasan di balik ini mungkin karena ketidaksejajaran gigi palsu pada gigi atas dan bawah, terutama pada gigi geraham. Terkadang, gigi palsu membentur gigi asli pasien, menyebabkan tekanan saat makan. Jika pasien berusia lanjut, penyebab utama masalahnya adalah gusi dan penyusutan jaringan. Apapun penyebab kesulitan makan, dokter gigi adalah satu-satunya orang yang memenuhi syarat untuk membuat diagnosis, sehingga kunjungan mendesak ke dokter gigi diperlukan.

Ketika gigi palsu tidak pas, tidak hanya menimbulkan rasa sakit dan masalah mengunyah, gigi palsu juga mencegah pasien untuk berbicara dan mengucapkan kata-kata dengan jelas. Beberapa suara yang tidak perlu seperti klak dan peluit mungkin terdengar, dan suara “s” bisa keluar sebagai “sh.” Masalah gigitiruan ini terutama dihasilkan ketika gigi palsu longgar dan tidak tetap pada tempatnya ketika mulut terus bergerak, seperti berbicara. Gigi palsu akhirnya bertabrakan dengan lidah, atau gigi, menciptakan suara yang tidak bisa dibedakan. Dalam kasus ini, seorang dokter gigi dapat menyesuaikan dan memasang kembali gigi palsu, atau menggantinya sama sekali jika diperlukan.

Masalah gigi palsu umum lainnya termasuk isapan yang tidak memadai antara gigi palsu dan gusi, infeksi gusi, dan bahkan kerutan di sekitar mulut. Seseorang dapat menghindari masalah terburuk ini dengan perawatan gigi palsu yang konstan, kebersihan yang tepat, dan pemeriksaan gigi secara teratur. Gigi palsu yang dipasang dengan benar tidak hanya akan membuat seseorang berfungsi dengan baik, tetapi juga dapat membuat penampilannya lebih baik.