Mantra terbaik untuk kekayaan adalah yang benar-benar diyakini oleh seseorang. Beberapa contoh mantra ini mungkin termasuk beberapa variasi, “Saya adalah magnet uang”; “Kemakmuran adalah hak ilahi saya” atau “Uang ada di sekitar saya dan, oleh karena itu, tersedia saat saya perlu menggunakannya.” Nyanyian kekayaan kadang-kadang didedikasikan untuk dewa agama, seperti yang dipersembahkan kepada Lakshmi, yang diyakini oleh penganut Hindu sebagai dewi kekayaan dan kemakmuran. Juga disebut sebagai afirmasi kekayaan dasar, mantra kekayaan tidak selalu terkait dengan praktik atau organisasi keagamaan.
Mantra kekayaan kadang-kadang disebut sebagai afirmasi kekayaan dasar atau nyanyian kekayaan. Mereka telah dihormati selama berabad-abad oleh mereka yang percaya pada afirmasi sebagai cara untuk menciptakan kekayaan. Sama seperti beberapa orang yang mengandalkan mantra untuk kesehatan yang baik dan mantra untuk menarik berbagai keadaan kehidupan lainnya, banyak yang percaya bahwa mantra juga berguna dalam menarik kemakmuran.
Dalam bahasa Sansekerta, mantra didefinisikan sebagai ucapan suci. Mantra bisa berupa suara, kata, atau sekelompok kata yang diulang atau dilantunkan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Dalam budaya Hindu, serta filosofi lainnya, mantra diyakini memiliki energi fisik yang sebenarnya untuk menciptakan hasil yang ditargetkan. Contoh mantra kekayaan Sansekerta adalah, “Om Shrim Mahalakshmiyei,” yang dalam bahasa Inggris diterjemahkan sebagai, “Om dan salam untuk energi feminin yang melimpahkan segala macam kekayaan, dan untuk mana Shrim adalah benihnya.”
Di kalangan non-agama, filosofi yang mendasari mantra untuk kekayaan adalah bahwa manusia percaya dan, oleh karena itu, bertindak berdasarkan pikiran dan frasa yang mereka dengarkan berulang kali. Keyakinan dan pemikiran mental dipandang sebagai mekanisme kreatif yang kuat atau sebagai blok bangunan untuk realitas seseorang. Oleh karena itu, mantra untuk kekayaan diulangi untuk mengkondisikan pikiran agar percaya bahwa mewujudkan kekayaan itu mungkin. Bagi mereka yang menggunakannya, nyanyian kekayaan dipandang sebagai cara memprogram atau mengkondisikan pikiran untuk sukses. Pola pikir ini juga biasa disebut sebagai kesadaran kemakmuran.
Pembicara motivasi dan ahli self-help juga menyarankan mantra atau afirmasi positif sebagai cara rekondisi pikiran manusia. Misalnya, seni sugesti otomatis, atau self-hypnosis, pertama kali diperkenalkan ke dunia oleh Dr. Emile Coue pada tahun 1920 beroperasi dengan prinsip yang sama dengan mantra kekayaan. Dikenal sebagai self-talk positif, mengulang-ulang kalimat yang menguatkan diri sendiri, seperti yang disarankan oleh Coue, “Setiap hari dalam segala hal, saya semakin baik dan lebih baik,” sebanyak 30 kali per hari dipandang sebagai cara dari pengkondisian positif pikiran untuk sukses.
Mantra kekayaan bisa menjadi topik kontroversial antara mereka yang percaya pada kekuatan mereka dan mereka yang tidak. Banyak yang menggunakan kemiskinan yang meluas, terutama di negara-negara terbelakang, sebagai bukti terhadap mantra kekayaan. Yang lain benar-benar yakin akan kekuatan mantra kekayaan dan menunjuk pada kemakmuran finansial beberapa orang yang menggunakannya sebagai bukti mantra kekayaan dan efektivitasnya.