Apa Manfaat Paprika untuk Kesehatan?

Bahkan sebelum Peter Piper memetiknya, paprika memberikan banyak potensi positif. Manfaat paprika bagi kesehatan, baik pedas maupun manis, ternyata sangat panjang. Mereka telah dikaitkan dengan metabolisme, kadar insulin, obat flu alami, pengendalian rasa sakit, penurunan berat badan, dan endorfin. Capsaicin adalah bahan aktif yang paling banyak mendapat pengakuan. Meskipun hanya ditemukan di cabai, paprika manis berbagi nutrisi lain, seperti vitamin A, vitamin C, beta-karoten, lutein, dan zeaxanthin.

Keluarga cabai termasuk cabai, cabai rawit, dan jalapeo. Paprika pedas adalah cara yang tepat untuk mencari penambah energi. Tingkat capsaicin dalam cabai tinggi, dan ini adalah bahan lada yang diakui dapat meningkatkan kadar endorfin dan memperbaiki suasana hati. Manfaat kesehatan paprika hampir selalu dikaitkan dengan capsaicin, yang merupakan vasodilator, yang berarti menyebabkan pembuluh darah melebar. Ini meningkatkan sirkulasi dan meningkatkan suhu tubuh, yang kemudian meningkatkan metabolisme. Efeknya juga mengurangi akumulasi lemak tubuh.

Capsaicin dalam cabai mengurangi rasa sakit dengan menghabiskan zat P, yang merupakan bahan kimia yang mengirimkan sinyal rasa sakit ke otak. Karena itu, capsaicin dapat ditemukan di banyak krim pereda nyeri topikal. Cabai merah memiliki vitamin A paling banyak, dan semua cabai menyediakan serat, kalium, asam folat, dan zat besi. Penelitian telah menunjukkan bahwa subjek yang makan cabai dengan makanan memiliki kadar insulin yang lebih rendah ketika makan selesai. Meskipun detailnya belum diketahui, efeknya paling dramatis pada subjek dengan bobot tertinggi, yang menunjukkan bahwa paprika mungkin memiliki dampak signifikan pada penurunan berat badan.

Manfaat kesehatan dari paprika juga dapat ditemukan dalam varietas manis. Kelompok ini termasuk paprika merah, hijau, oranye, dan kuning. Semakin manis lada, semakin rendah kadar capsaicin. Sementara cabai pedas dengan capsaicin digunakan dalam jumlah kecil sebagai bumbu, paprika manis digunakan dalam jumlah besar dan disajikan sebagai sayuran. Meskipun kekurangan capsaicin, paprika manis masih menawarkan peningkatan nutrisi yang besar. Mereka penuh dengan vitamin A, vitamin C, vitamin K, dan potasium.

Semakin matang paprika, semakin manis rasanya dan semakin pekat nutrisinya. Merah adalah yang paling matang, dan karena itu yang paling manis, dan hijau sedikit lebih pahit dan tidak matang. Paprika manis juga mengandung likopen, yang dikatakan dapat melindungi dari kanker prostat. Paprika manis merah mengandung beta-cryptoxanthin, zat yang sedang dipelajari untuk menurunkan risiko kanker paru-paru. Manfaat kesehatan dari paprika masih dipelajari, tetapi dengan semua manfaat yang telah ditemukan, paprika adalah pilihan yang pasti untuk pilihan yang sehat.