Botox®, juga dikenal sebagai OnabotulinumtoxinA, terkadang diresepkan untuk mengobati migrain kronis. Suntikan Botox® diberikan di berbagai tempat di dahi dan leher untuk melumpuhkan saraf yang menyebabkan otot menegang, yang mengakibatkan migrain. Suntikan ini bertindak sebagai profilaksis untuk mencegah migrain terjadi. Menggunakan Botox® untuk migrain telah terbukti efektif dalam membantu penderita migrain kronis menghindari timbulnya kondisi yang menyakitkan.
Migrain membuat sakit kepala yang menyiksa dan mual bagi penderitanya. Gejalanya dapat berlangsung dari beberapa jam hingga berhari-hari. Seringkali, pasien diberikan sedikit simpati untuk rasa sakit kronis ini, karena orang yang belum pernah mengalami migrain tidak mengerti dan tidak bisa berempati. Banyak penderita merasa sulit untuk menghabiskan waktu bersama keluarga atau bekerja secara produktif ketika rasa sakit menyerang. Kebanyakan mencari tempat gelap dan tenang yang membantu meminimalkan penderitaan migrain. Ketika migrain sering terjadi, mereka dapat memiliki efek melemahkan pada hubungan dan karier.
Mereka yang menderita nyeri jenis ini biasanya mengandalkan resep atau obat bebas untuk mengobati gejalanya. Etiologi nyeri migrain kurang dipahami dalam komunitas medis. Namun, dalam beberapa tahun terakhir gangguan migrain telah mendapat perhatian yang cukup besar dari dokter dan peneliti farmasi. Botox® telah menunjukkan dalam beberapa penelitian untuk membantu mencegah timbulnya migrain dengan menjaga otot agar tidak tegang. Dokter umumnya meresepkan Botox® untuk migrain ketika seseorang menderita sakit kronis.
Selama bertahun-tahun, Botox® adalah terapi off-label yang dapat diterima untuk penderita migrain. Sejak penggunaan Botox® untuk migrain mulai mendapatkan lebih banyak persetujuan dari lembaga kesehatan pemerintah, para ilmuwan dapat memantau penggunaan terapi ini dengan lebih hati-hati. Pedoman resmi menyatakan bahwa suntikan harus diberikan setiap tiga bulan. Karena Botox® bisa berbahaya, perawatan ini umumnya diperuntukkan bagi mereka yang paling sering menderita migrain. Botox® juga dapat digunakan sebagai pengganti operasi untuk nyeri migrain, atau dapat digunakan sampai operasi menjadi layak.
Banyak orang yang telah menggunakan Botox® untuk migrain melaporkan pengurangan jumlah hari yang menyakitkan secara drastis. Botox® mencegah otot di area yang terkena berkontraksi. Ini sangat membantu untuk sakit kepala tegang atau migrain yang muncul sebagai tekanan seperti catok pada kepala dan leher. Migrain yang disebabkan oleh kejang otot juga merespon dengan sangat baik terhadap terapi Botox®.
Penderita migrain biasanya memiliki tempat-tempat tertentu yang paling merasakan nyeri. Suntikan Botox® tidak sama efektifnya untuk semua lokasi migrain. Jika rasa sakit terjadi di dekat pipi, di bagian atas kepala, atau di antara mata, Botox® mungkin tidak efektif. Botox® juga dikontraindikasikan selama kehamilan atau untuk orang dengan gangguan neuromuskular.