Apa Manfaat Memprediksi Inflasi?

Peramalan inflasi umumnya meningkatkan perencanaan keuangan baik di sektor korporasi maupun swasta. Inflasi mempengaruhi biaya pengeluaran aktual dan penilaian saham di tingkat perusahaan. Oleh karena itu, perubahan peramalan dapat membantu investor memahami risiko dan investasi lindung nilai. Peramalan inflasi juga membantu dalam pembuatan dan evaluasi kebijakan moneter.

Bank swasta perlu memperkirakan inflasi agar investasi mereka tetap menguntungkan. Inflasi dapat menyebabkan pengembalian bank atas pinjaman suku bunga tetap menurun, terkadang membuat pinjaman tidak menguntungkan. Peramalan inflasi karena itu dapat membantu bank mencapai kebutuhan modal operasional mereka.

Peramalan inflasi di perusahaan dapat membantu bisnis mempersiapkan diri untuk menghitung pengeluaran secara akurat. Bersiap untuk pergeseran inflasi dapat menyebabkan perusahaan menyimpan bahan baku dengan harga lebih murah, menghindari kenaikan harga pada periode inflasi. Peramalan inflasi juga dapat mempersiapkan bisnis untuk kebutuhan potensial dalam perubahan upah, menandakan penyesuaian yang diperlukan dalam sumber daya manusia.

Bisnis yang tidak memperhitungkan fluktuasi inflasi yang diperkirakan dapat mengalami pergeseran pertumbuhan strategis dan penurunan harga saham. Permintaan menurun karena kenaikan harga sering kali diakibatkan oleh kenaikan harga bahan baku. Penurunan kas yang tersedia ini, ditambah dengan biaya pinjaman yang lebih tinggi pada periode inflasi, seringkali memperlambat strategi pertumbuhan. Kombinasi penurunan arus kas dan proses pertumbuhan dapat memiliki efek negatif pada harga saham.

Memilih periode pembiayaan kembali yang optimal dan keputusan tingkat hipotek yang tepat adalah dua manfaat dari peramalan inflasi bagi individu. Peramalan inflasi dapat memberikan informasi kepada investor tentang apakah akan berinvestasi di pasar obligasi atau tidak, karena obligasi dengan suku bunga tetap kehilangan nilai selama periode inflasi. Diversifikasi portofolio juga dapat membantu melawan dampak inflasi.

Jika individu tidak memperhitungkan potensi inflasi, penurunan daya beli dapat dialami. Orang-orang yang hidup dari pensiun atau rekening tabungan mereka, misalnya, mengandalkan saldo mereka dan suku bunga saat ini. Inflasi dapat mendorong harga naik, membuat mata uang hari ini kurang berharga di masa depan dan membuat pendapatan tetap mereka kurang berharga.

Pengambilan keputusan kebijakan moneter juga bergantung pada prakiraan inflasi. Memahami potensi inflasi dapat membantu pembuat kebijakan memperkirakan dampak ekonomi dari kebijakan mereka. Misalnya, inflasi yang tinggi dapat mempengaruhi nilai produk dalam negeri di pasar internasional. Jika inflasi ini tidak dialami di seluruh dunia, kenaikan harga akan menurunkan daya saing produk domestik tersebut.

Salah satu alat yang membantu meramalkan inflasi adalah Moore Inflation Prediktor (MIP), yang digunakan untuk meramalkan inflasi hingga satu tahun ke depan. MIP adalah prediktor teknis yang sangat berhasil menunjukkan nilai potensial untuk inflasi di masa depan. Ini mengambil bentuk representasi grafis. Pergeseran politik, ketegangan internasional, dan bencana tidak dapat dimasukkan ke dalam MIP, dan ini semua adalah faktor yang secara drastis dapat mempengaruhi inflasi.