Apa Manfaat Kolin?

Beberapa manfaat kolin, nutrisi penting, termasuk transportasi lemak yang tepat melalui tubuh, perkembangan saraf, dan pertumbuhan membran sel. Hal ini diyakini penting untuk otak dan fungsi massa otot juga. Secara keseluruhan, kolin telah ditemukan menjadi penting baik dalam pengembangan dan pemeliharaan tubuh yang sehat dan sebagai perlindungan terhadap penyakit.

Manfaat kolin paling sering terlihat pada bayi baru lahir. Ini terutama karena bayi tumbuh dengan cepat dan membutuhkan pasokan nutrisi penting yang cukup untuk berkembang secara normal. Semua fungsi perkembangan sel, saraf, dan otak yang disediakan oleh nutrisi penting ini sangat penting selama masa ini.

Salah satu manfaat kolin lainnya adalah kemampuannya untuk menyembuhkan dan melindungi hati. Nutrisi menjaga timbunan lemak agar tidak terakumulasi di hati, sambil mempromosikan distribusi lemak yang sehat ke seluruh tubuh. Ini juga dapat membantu mencegah penyakit hati.

Studi telah dilakukan untuk menindaklanjuti bukti bahwa pencegahan kehilangan memori adalah salah satu manfaat kolin. Khasiat nutrisi yang sudah terbukti dalam perkembangan otak bayi baru lahir dipercaya juga dapat memperkuat otak yang menua. Kolin telah ditemukan kurang berhasil dalam pemulihan fungsi otak.

Penelitian lain telah dilakukan untuk menyelidiki kemungkinan bukti bahwa kolin dapat melawan penyakit lain. Ada beberapa jenis kanker yang dapat dicegah dengan nutrisi. Hal ini juga diyakini mampu melawan penyakit kardiovaskular dengan menurunkan kadar kolesterol jahat dan homosistein, yang merupakan asam amino.

Ada beberapa kekhawatiran bahwa banyak orang tidak mengkonsumsi kolin dalam jumlah yang cukup karena sifat makanan yang mengandung nutrisi yang dianggap tidak sehat. Banyak dokter menyarankan untuk mengonsumsi makanan rendah lemak, yang akan mengecualikan makanan seperti daging sapi, telur, dan selai kacang yang tinggi kolin. Ini bisa menjadi masalah bagi wanita pascamenopause, menyusui, dan hamil yang membutuhkan nutrisi dalam jumlah lebih banyak. Vegan, vegetarian, dan orang yang mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar juga berisiko mengalami defisiensi kolin.

Meskipun dapat ditemukan dalam suplemen, kolin paling baik dikonsumsi dalam makanan. Selain telur dan daging sapi, beberapa makanan dengan kandungan gizi tertinggi antara lain hati sapi dan susu dengan lemak. Beberapa pilihan rendah lemak dengan kolin termasuk kembang kol, bayam, dan kacang merah. Ada juga biji-bijian, seperti bayam, bibit gandum, dan quinoa, yang mengandung kolin.