Divertikulosis adalah kondisi medis di mana kantong kecil yang dikenal sebagai divertikula berkembang di dalam usus besar. Bukti anekdot merekomendasikan beberapa makanan untuk dihindari dengan divertikulosis, tetapi penelitian belum membuktikan bahwa mereka menyebabkan masalah. Seorang pasien dengan divertikulosis harus membuat buku harian makanan untuk menentukan makanan apa yang harus dia hindari.
Banyak dokter menyarankan untuk menghindari makanan apa pun yang bisa tersangkut di divertikula. Jika makanan tersangkut di divertikula, itu dapat mengiritasi mereka, menyebabkan rasa sakit dan infeksi yang dikenal sebagai divertikulitis. Meskipun banyak pasien mengklaim bahwa mereka mengalami rasa sakit setelah makan makanan kecil dan keras tertentu, tidak ada data ilmiah yang ditemukan untuk membuktikan teori ini.
Makanan yang berisiko tinggi masuk ke divertikula adalah kacang-kacangan, biji-bijian, dan popcorn. Meskipun beberapa orang mengklaim bahwa bahkan biji kecil dalam tomat, mentimun, dan stroberi dapat menyebabkan masalah, sebagian besar dokter mengatakan bahwa itu aman, terutama jika dimasak. Jika salah satu dari makanan ini menyebabkan masalah, mereka dapat dihaluskan dalam food processor.
Makanan yang digoreng dan berlemak tinggi juga dianggap sebagai makanan yang harus dihindari dengan divertikulosis. Jenis makanan ini membutuhkan waktu lama untuk dicerna. Ini dapat menyebabkan kembung dan peningkatan tekanan di usus besar, yang dapat menyebabkan rasa sakit dan komplikasi lain, seperti divertikulitis. Divertikula adalah area usus yang lemah, dan oleh karena itu segala sesuatu yang menyebabkan tekanan ekstra harus dihindari.
Beberapa makanan lain yang harus dihindari dengan divertikulosis adalah makanan rendah serat seperti nasi putih, pasta, dan roti olahan. Makanan rendah serat membutuhkan waktu ekstra untuk melalui proses pencernaan, menyebabkan peningkatan tekanan dengan cara yang sama seperti makanan yang digoreng. Pasien divertikulosis malah harus meningkatkan asupan serat mereka untuk membantu usus mereka memproses makanan dengan mudah.
Obat perangsang usus, juga disebut pencahar, juga dapat menyebabkan masalah bagi penderita divertikulosis, baik dalam bentuk makanan atau obat-obatan. Obat pencahar dapat membahayakan usus besar dan divertikuli. Mereka tidak membersihkan usus besar, dan sistem pencernaan dapat menjadi tergantung pada mereka untuk beroperasi.
Para peneliti belum membuktikan bahwa makanan ini menyebabkan masalah, sehingga banyak dokter menyarankan untuk membuat buku harian makanan yang sangat rinci untuk menentukan makanan mana yang aman untuk setiap pasien. Untuk membuat buku harian makanan, pasien perlu menuliskan apa yang dia makan setiap kali makan serta obat-obatan dan buang air besar mereka. Dengan melacak makanan apa yang menyebabkan rasa sakit, pasien dapat menentukan makanan apa yang harus dihindari dengan divertikulosis.